Lahirkan Bayi dengan Kelainan Harlequin Syndrome, Pasutri ini Terkendala Biaya

TIMESINDONESIA, BANJAR – Ahmad (31) dan Nia (30), pasangan suami istri asal Dusun Margaluyu Desa Mulyasari Kecamatan Pataruman Kota Banjar menjerit usai persoalan biaya membelit proses perawatan buah hati mereka, Siti Patimah yang baru saja dilahirkan pada 25 Juni lalu. Siti lahir dengan penyakit langka yang dikenal secara medisnya dengan sebutan harlequin syndrome, sejenis kelainan genetik yang memengaruhi struktur kulit.
dr Nia selaku dokter penanggung jawab bayi Siti Patimah melalui Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banjar, drg Robyanto menyatakan kondisi anak yang terlahir dengan kelainan genetik ini bisa memiliki harapan hidup yang panjang apabila dirawat dengan benar dan sabar.
Advertisement
"Harlequin biasanya membutuhkan perawatan ekstra dari kedua orang tua. Risiko yang harus dijaga adalah agar kulitnya tidak mudah terinfeksi, mencegah hipotermia dan dehidrasi," paparnya.
Ahmad saat ditemui dirumahnya mengaku bahwa dirinya ingin memperjuangkan kesembuhan bayi Siti, anak ketiganya.
"Tapi saya terkendala di permasalahan biaya karena sejak saya di PHK, BPJS saya tidak dilanjutkan," terangnya.
Ahmad yang kini menumpang di rumah orang tuanya ini menggantungkan hidup dari usaha warung kecil yang dirintisnya dari pesangonnya
"Saya berharap ada kebijakan dari Pemerintah atas apa yang menimpa keluarga saya, kami sebagai orang tua tentunya ingin memberikan perawatan yang terbaik untuk anak kami," sendatnya dengan mata yang mengembun.
Wali Kota Banjar, Dr Hj Ade Uu Sukaesih saat ditemui di Pendopo menegaskan pihaknya akan membantu bayi Siti Patimah yang saat ini masih berada di ruang perawatan anak di RSUD Kota Banjar.
"Kami akan bantu selesaikan kendala BPJSnya dan untuk sementara ini perawatan bayi Siti akan jadi tanggung jawab pemerintah," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |