Warga Banyuwangi Tak Main-main Soal Gunung Ijen, Ini Buktinya

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Gejolak masyarakat terus memanas menyusul adanya kabar tentang Gunung Ijen yang tak lagi sepenuhnya milik Kabupaten Banyuwangi.
Sebagai bentuk protes, Badan Otonom PKB Banyuwangi mendirikan tenda sebagai simbol solidaritas terhadap perjuangan warga Banyuwangi yang akhir-akhir ini diselimuti kegelisahan.
Advertisement
Tenda yang diberi nama Tenda PKB NUsa tersebut didirikan oleh Garda Bangsa, Barak Bangsa, Garda BMI dan FORPKB.
Ketua DKC Garda Bangsa Banyuwangi, M. Arif Wijaya mengatakan, pendirian tenda tersebut sebagai respon Berita Acara Kesepakatan dengan Nomor ;35 /BAD/II/VI/2021 tentang penarikan batas daerah Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Bondowoso, pada titik Kawah Ijen.
"Kami bersama Barak Bangsa, Garda BMI dan Forum Rakyat Peduli Kawah Ijen Banyuwangi (FORPKB) sengaja di sini untuk mendirikan tenda sebagai bentuk protes terhadap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas agar Kawah Ijen sepenuhnya tetap menjadi bagian wilayah Kabupaten Banyuwangi," katanya Selasa (6/7/2021).
Menurut Arif, banyak data yang telah ia baca dan pelajari tentang bukti Gunung Ijen masuk kawasan Banyuwangi. Itu bisa jadi alat bukti Bupati dalam memperjuangkan patok batas.
"Ada peta di zaman Belanda besoeki Afdelling tahun 1895, Ijen Hooglon tahun 1920, Java Madura tahun 1942 dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Disitu berdasarkan bukti tersebut, luas 92 hektar kawasan Paltuding yang dipakai transit wisata, 71 hektar dikelola oleh Kabupaten Banyuwangi," ungkapnya.
"Selanjutnya poin tersebut akan kami bacakan sebagai surat terbuka dan penyataan sikap kami yang akan ditujukan langsung ke Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo," imbuh Arif.
Sebagai warga negara yang taat hukum, pihaknya bersama tim akan mengikuti proses yang sedang berjalan, yang sedang dilakukan pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang kabarnya sudah melayangkan surat pencabutan penanda tangan berita acara.
"Tapi jika itu hanya sebatas wacana saja atau omong kosong sebagai pengalihan isu, kami akan melakukan kegiatan yang lebih besar," terangnya.
Arif bersama seluruh masyarakat Banyuwangi akan terus satu komando dalam upaya menyuarakan tapal batas Gunung Ijen kembali ke pangkuan Kabupaten Banyuwangi. "Kami akan perjuangkan semaksimal mungkin untuk marwah Banyuwangi, #saveijenbanyuwangi," tandas Arif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |