Misi Go Green Jasa Kurir Sepeda Ala Orangbike Kota Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sandi Hendrayana seorang penggagas Orangbike Messenger Service (OMS) Kota Tasikmalaya, dirinya merangkap menjadi operator, bahkan sering juga menjadi pengantar alias kurir yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya. OMS, merupakan satu-satunya jasa kurir di Kota Seribu Bukit yang berbasis operator bersepeda.
Lelaki berperawakan kurus jangkung ini memiliki hobi berolahraga, dari berlari hingga bersepeda, saat ini kerap disibukkan dengan pesan singkat di aplikasi WhatsApp yang mengorder berbagai barang dari puluhan konsumen di sekitar daerahnya.
Advertisement
Teriknya matahari tak membuat Sandi berhenti menggoes sepeda kargonya, di bagian yang dipasang boks penyimpan barang antaran. Ia baru mengantarkan pesanan dari wilayah Kecamatan Cipedes menuju basecamp di Jalan Empang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Sandi Hendrayana (kiri) pendiri Orangbike Messenger Service, kurir bersepeda satu-satunya di Kota Tasikmalaya memarkir sepeda kargo bersama Yoga (kanan) di Jalan Empang, Kecamatan Cihideng, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (17/7/21) siang (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Sesampainya di depan basecamp-nya ayah satu anak ini memarkir sepeda di muka sebuah kafe yang tutup karena semua pusat pembangunan termasuk pusat jajanan dilarang beroperasi selama pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang digelar sejak 3-20 Juli 2021.
Ia melepas helm dan meletakannya di atas meja sembari menyeka keringat yang meneteskan dahinya. Setelah duduk menghadap, lalu ia berdiri kemudian melangkah ke sebuah ruangan di pojok kiri.
Di pintu ruangan tersebut menempel stiker besar berwarna hitam bertulisan OMS (OhMyShoes) dan Orangbike Messenger Service yang sama-sama disingkat OMS.
Di meja kerja yang dilengkapi sebuah komputer dengan layar datar, terlihat jelas mural sepeda berkelir biru dengan sepasang gambar sepatu berwarna merah. Inovasi jasa kurir bersepeda itu cerita Sandi, dimulai sejak 1 Juni 2019 lalu.
Saat itu lelaki berusia 39 tahun ini belum memiliki pekerjaan tetap. yakinkan usaha, terbentur modal. Terinspirasi film Premium Rush, kemudian tertarik untuk membuka usaha jasa kurir yang memanfaatkan sepeda.
Dengan modal awal satu unit sepeda berukuran 20 inci, bulan pertama Sandi sendiri menjalankan itu, pesanan dan pengantaran dilakoni sambil terus mempromosikan dan mengajak orang lain untuk bergabung dalam usaha jasa kurir tersebut.
Untuk usaha yang dirintisnya, ia memanfaatkan media sosial, sahabat, kerabat, dan orang-orang yang dikenalnya. OMS juga tercatat sebagai Indonesia Bike Messenger Association atau asosiasi komunitas kurir sepeda (IBMA).
"Tim yang sudah bergabung ada 20 orang di Kota Tasikmalaya, sisanya di Kabupaten Garut,
kami hampir kewalahan juga, akhirnya merekrut melalui media sosial. Minat yang ingin juga lumayan tinggi," ungkap Sandi kepada TIMES Indonesia, Sabtu (17/7/2021) siang.
Sandi Hendrayana (39) pendiri Orangbike Messenger Service, kurir bersepeda satu-satunya di Kota Tasikmalaya melayani para pelanggan yang mengorder jasa pengantaran di kantornya di Jalan Empang, Kecamatan Cihideng, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (17/7/21) siang (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
sebagian besar pesanan yang masuk ke OMS adalah pengiriman makanan dan minuman, lainnya berupa dokumen, dan barang lainnya.
"Banyaknya memesan pengantaran makanan, karena Kota Tasikmalaya ini dikenal sebagai pusat kuliner. Banyak tantangan mengantar pesanan makanan berupa makanan. Salah satunya mengantar pesanan es krim saat panas terik, kurir dipacu waktu, jangan sampai es krim meleleh saat diterima pemesan," kisah Sandi sambil menunggu tertawa.
Minat konsumen saat itu juga terbilang tinggi, dalam sehari OMS bisa mendapatkan 70 order. Memasuki pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, pesanan sempat menurun tajam. Namun Sandi dan kawan-kawan tetap mampu mempertahankan jasa kurir itu, kini rata-rata pemesanan mencapai 30-40 per hari.
Seiring banyaknya pesanan pengiriman barang, Sandi kemudian membuat sebuah sepeda yang bisa dipasangi boks di bagian penyimpanan atau sepeda kargo. Sepeda khusus itu memiliki panjang 2 meter dengan ban depan 20 inci dan ban belakang 26 inci. Dimensi boks yang dipasang di muka sepeda tinggi 50 sentimeter, lebar 40 sentimeter, dan panjang 50 sentimeter dengan beban maksimal 100 kilogram.
Dibuatnya sepeda kargo itu agar bisa menyesuaikan pelayanan kepada pelanggan. Sebelumnya, barang yang dikirim para kurir hanya berbobot maksimal 3 kilogam dengan dimensi maksimal 30x30x20 sentimeter. Para kurir membawa barang itu menggunakan tas punggung.
"Kurir dan pelanggan tidak bisa berkomunikasi langsung, semua melalui operator. Nomor kurir dan nomor pelanggan terlindungi sebagai upaya kami melindungi privasi," jelasnya.
Dalam sekali pengiriman, OMS mematok ongkos rata-rata Rp 10 ribu. Harga itu hanya untuk pengiriman yang lokasinya masih di sekitar wilayah Kota Tasikmalaya. Kelebihan jangkauan area akan disesuaikan harganya. Jasa kurir OMS masih terbatas. Pelayanan OMS hanya melayani pesanan mulai pukul 09.00-17.00 WIB.
Para kurir dengan OMS menerapkan sistem bagi hasil, 70 persen untuk kurir dan 30 persen untuk operator OMS.
Jasa kurir sepeda diyakini akan terus berkembang karena dianggap ramah lingkungan, mampu menembus kemacetan, serta memasuki jalan-jalan kecil dan gang-gang di wilayah perkotaan. "Kami ini ramah lingkungan dan meminimalisasi polusi udara. Ini sangat baik untuk lingkungan kita, bumi kita sesuai dengan kami kampanyekan," ujar salah seorang pengendara bersepeda, Yoga, 45 tahun.
Yoga berharap, banyak generasi muda yang bergabung dengan jasa kurir sepeda yang dilakoninya. Lelaki berambut ikal ini juga berharap masyarakat bisa terus membudayakan gowes untuk mengurangi polusi udara yang mengotori. "Gowes itu membugarkan. Selain itu, jika udara sehat, kita lebih sehat, bumi kita tetap terjaga, dan segar," kata dia.
Para kurir bersepeda Orangbike Messenger Service tak hanya menjual jasa pengantaran, mereka terus bersemangat memotivasi masyarakat untuk membangun budaya ramah lingkungan. Aktivitas mereka diklaim menjadi bagian dari kampanye untuk mewujudkan "go green" di Kabupaten Tasikmalaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |