Inovasi Bata Interlock Jadi Cara Poliwangi Tingkatkan Perekonomian Warga Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) terus berupaya melakukan berbagai inovasi di masa sulit ini. Melalui sumber pendanaan PNBP, Poliwangi tetap melakukan pengabdian kepada masyarakat saat pandemi Covid-19 demi menjalankan tugas salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Yang dilakukan kali ini adalah dengan membuat sebuah program terobosan berupa 'Penerapan Teknologi Mesin Press Batu Bata Lego sebagai Inovasi dan Promosi Usaha Batu Bata'. Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat.
Advertisement
Program itu diketuai oleh Zulis Erwanto, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Sipil, dan anggota, yang terdiri dari Program Studi Teknik Mesin, Nuraini Lusi, S.Pd., M.T. yang bertugas dalam operasional alat cetak press bata Interlock.
Tak hanya itu, dalam pelaksanaan program juga berbagi peran. Devit Suwardiyanto, S.Si., M.T. dosen dari Program Studi Teknik Informatika, bertugas dalam pembuatan website sebagai media promosi produk batu-bata.
Dipilihnya Desa Pakistaji karena masyarakatnya banyak memproduksi bata merah secara konvensional. Potensi ini lalu ditangkap oleh Zulis dan tim untuk menerapkan teknologi cetak bata interlock berbentuk 'lego' dengan alat cetak hidrolis kapasitas dua cetakan.
"Permasalahannya di Desa Pakistaji dan di Banyuwangi pada umumnya masih belum mengenal inovasi batu bata interlock, sehingga kita perlu memperkenalkan lebih dekat pengembangan inovasi bata interlock selain bata merah, batako, dan bata ringan," kata Zulis, Minggu (1/8/2021).
Namun hasil survey dan wawancara ternyata sebagian masyarakat masih ragu akan mutu dan harga dibandingkan dengan jenis bata lainnya. Selain itu dari segi kemampuan keterampilan dan pengalaman terkait bata interlock juga masih terbilang minim.
"Oleh karena itu, tim kita melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk bata interlock dengan mesin press bata lego. Dan hanya mengundang 5 peserta saja demi keamanan kondisi pandemi. Kegiatan dilaksanakan di rumah Pak Amir Hamzah, mitra pengusaha bata di Dusun Kepuh, Desa Pakistaji," ucapnya.
Inovasi produk bata interlock yang ditawarkan diberi nama 'BALOX' atau kepanjangan dari Bata Interlock EX. Dimana EX dapat diartikan EXpose yaitu tampilan batanya ekspos dengan permukaan halus dan rata, EXotic yaitu tampilan dibuat beraneka ragam bentuk dan warna, serta EXtraordinary yaitu produk yang memiliki mutu baik dan ekonomis.
"Produk Balox ini merupakan inovasi hasil penelitian kami dan diterapkan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Berbentuk lego atau interlock lego brick, dari campuran tanah liat, limbah abu ampas tebu ataupun abu sekam padi, semen portland, kalsium dan pasir," terang Zulis.
Dengan penerapan teknologi cetak bata lego, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pengusaha bata, sehingga dalam pembuatan batu bata tersentuh oleh kemajuan teknologi. Bata interlock merupakan bahan dinding yang sisi sambungannya berbentuk tonjolan dan lekukan sehingga pemasangannya tidak membutuhkan adukan spesi untuk merekatkan bata.
Bagian dalam bata interlock, lanjut Zulis, ada lubang menerus dari atas ke bawah yang dapat untuk perkuatan dinding, tempat pipa saluran air bersih dan kabel listrik. Lubang tersebut juga dapat berfungsi sebagai insulasi termal maupun mengurangi kebisingan. Bahkan tulangan besi bisa dimasukkan dalam lubang bata sebagai penguat dinding, menahan gaya geser dan lendutan.
Sementara itu untuk pemasaran, Zulis dan tim menargetkan para pengusaha bata, developer/ real estate, general kontraktor, konsultan teknik, depo bangunan atau by request personal melalui website.
"Jadi, selama masih ada rencana pembangunan fisik dan prasarana lain, usaha pembuatan BALOX masih cukup menjanjikan," tandas Ketua Tim, Zulis Erwanto, S.T., M.T.
Berikut Spesifikasi BALOX :
1). Komposisi sederhana BALOX yaitu tanah liat, pasir, semen portland, air, pewarna, dan alkali sebagai bahan pengeras. Bisa juga diberi kalsium karbonat sebagai penstabil bata.
2). Ukuran standar BALOX adalah 250 x 125 x 65 mm atau 300 x 150 x 100 mm.
3). Berat bata interlock 3332 s.d 3426 gram
4). Daya hisap 57,34 g/dm²/menit
5). Absorbsi 19% (cocok untuk daerah yang memiliki kelembaban dan curah hujan yang tinggi)
6). ,Kadar garam 4,14%
7). Kuat tekan kurang lebih 63,78 kg/cm² yang termasuk pada mutu kelas 50-100 sesuai standar SNI 15 – 2094 – 2000 dan kategori tingkat II pada PUBI 1982.
8). Berat volume 1,549 gr/cm³
9). Berat Jenis 1,81
10). Bahan material ini untuk pembangunan dinding, partisi, pondasi, pendukung pilar dan kolom dekoratif
Keunggulan BALOX:
1). Kemungkinan peletakannya sederhana dari koneksi antar rongga.
2). Produk ekonomis.
3). Tampak artistik dengan tampilan warna.
4). Tidak perlu untuk finishing untuk pekerjaan dinding, karena permukaannya halus atau bersifat dinding ekspos.
5). Berat BALOX ringan (untuk konstruksi bangunan 1-3 lantai).
6). Bahan menarik dan fleksibilitas.
7). Cocok untuk dekorasi bangunan.
8). Komposisi batu bata berbahan campuran limbah abu yang bersifat ramah lingkungan dan tanpa melalui proses pembakaran
9). Batu bata ini sifatnya kuat
10). Dalam pekerjaan dinding, batu bata ini sangat cepat karena berbentuk 'LEGO'.
Bagaimana? keren kan inovasi dari Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) untuk membantu masyarakat di masa pandemi ini. Kalau ingin order produknya, bisa membuka website produk di https://balox.co.id/. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |