Peristiwa Daerah

Tahun Baru Islam, Gelar Penyucian Pusaka Hingga Selamatan Tumpeng Robyong

Selasa, 10 Agustus 2021 - 22:57 | 47.04k
Anggota Padepokan Bumiaji Panatagama saat menjamas benda pusaka pada pergantian tahun baru Islam. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Anggota Padepokan Bumiaji Panatagama saat menjamas benda pusaka pada pergantian tahun baru Islam. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Sejumlah ritual pergantian tahun baru Islam dilakukan oleh Padepokan Bumiaji Panatagama, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Bukan hanya menyucikan benda pusaka lewat Jamasan Tayub Sidhikara, ada juga ritual kirab pusaka hingga selamatan tumpeng robyong.

Dibalik semua ritual yang dilaksanakan anggota Padepokan ini, ada doa dan pengharapan agar Pandemi Covid-19 yang mendera bangsa ini segera berakhir. Lewat serangkaian kegiatan menyambut pergantian tahun baru Islam ini, terjadi brojol sangking sela-selae garu (keluar dari sela-sela alat pembajak sawah).

Advertisement

Anggota Padepokan Bumiaji B

“Garu itu kan alat untuk membajak sawah, ketika garu tertancap ditanah, pasti ada yang mati, tapi disisi lain ada tanah yang terbalik, kemudian memunculkan kehidupan yang baru. Lewat wilujengan ini, kita meminta kepada Allah SWT untuk membalikkan keadaan, menghilangkan pandemi dan menghidupkan semangat kami, di tahun baru Islam ini,” ujar Ketua Panitia, Olta Septian.

Karena itu, tumpeng robyong yang disajikan tahun ini berbeda dengan tumpeng tahun sebelumnya. Pasalnya tumpeng yang digunakan selamatan tahun ini tidak diperbolehkan ada unsur hewani didalam tumpeng.

Contoh, bila biasanya di puncak tumpeng robyong ditaruh telur ayam dan dibawahnya ada beragam lauk dari hewan, tumpeng robyong yang disajikan tahun ini tidak diperbolehkan menaruh lauk pauk dari unsur hewani.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya kita berdoa untuk keselamatan desa, tahun ini kita berdoa untuk keselamatan Nusantara,” ujarnya.

Selain selamatan tumpeng, dilaksanakan juga Kirab Pusaka, dimana kirab dilaksanakan keliling desa dengan peserta terbatas dan menggunakan masker.

Anggota Padepokan Bumiaji C

Hari yang sama dilaksanakan jamasan benda pusaka. Para anggota padepokan memberikan pelayanan penyucian senjata pusaka.  “Tahun ini jumlah pesertanya menurun, jumlah pusaka yang didaftarkan jamas sebanyak 350 pusaka, tahun lalu jumlahnya dua kali lipatnya,” ujar Olta.

Peserta jamasan kebanyakan berasal dari dalam Kota Batu. Lama jamasan pun berkisar 30 hingga 40 menit. Lewat beberapa kali tahap pembersihan, anggota padepokan membersihkan kotoran yang menempel di benda pusaka milik pribadi atau desa.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES