Peristiwa Daerah

Kapolresta Malang Kota Jadi Pendonor Plasma Konvalesen

Kamis, 12 Agustus 2021 - 13:50 | 30.86k
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto saat melakukan screening donor plasma konvalesen, Kamis (12/8/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto saat melakukan screening donor plasma konvalesen, Kamis (12/8/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kegiatan pendonoran plasma konvalesen yang bertempat di gedung DPRD Kota Malang, Kamis (12/8/2021) diikuti oleh jajaran Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, Kader PDIP Kota Malang hingga masyarakat umum.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto yang menjadi orang pertama ikut andil dalam melakukan donor plasma tersebut, mengajak juga 57 anggotanya sebagai penyintas Covid-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen.

"Saya ingin berbuat sesuatu nagi masyarakat Kota Malang dan Malang Raya. Maka dari itu yang menggerakan saya, sehingga saya harus ikut dalam donor plasma ini dan saya mengajak anggota Polresta yang sebagai penyintas untuk mau berbagi dalam hal donor plasma kepada saudara-saudara kita dalam kondisi Covid-19," ujar pria yang akrab disapa Buher, Kamis (12/8/2021).

Nantinya, dari puluhan anggota Polresta Malang Kota yang mengikuti screening untuk bisa mendonorkan plasmanya. Apabila tidak lolos screening, masih bisa melaksanakan donor darah untuk langkah kemanusiaan dalam hal lainnya, di luar Covid-19.

"Ini untuk membantu warga sesama saudara kita dengan jalan kemanusiaan. Jika tidak lolos, minimal kita tetap melaksanakan donor darah untuk langkah kegiatan Hari Kemerdekaan Indonesia," ungkapnya.

Screening.jpgSalah satu masyarakat saat mengikuti proses screening untuk mendonorkan plasmanya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menjelaskan, kegiatan yang difasilitasi oleh dewan, dalam hal ini gedung yang bisa dipakai untuk screening donor plasma konvalen, merupakan bentuk dukungan kepada seluruh stakeholder yang berinisiasi kegiatan kemanusiaan dengan tujuan membantu para penderita Covid-19 di Kota Malang.

Made juga telah meminta beberapa kader PDI Perjuangan dan juga Sekretaris Dewan (Sekwan) hingga TPOK yang merupakan penyintas Covid-19 untuk ikut serta mendonorkan plasma konvalesennya.

"Kita menyiapkan pendonor mulai Sekwan hingga TPOK diatas 10 sampai 15 orang. Kami juga dari sisi fraksi menyiapkan pendonor," tuturnya.

Tak hanya sekedar donor plasma konvalesen, Made meminta jika para pendonor yang tak lolos screening, juga bisa mendonorkan darahnya untuk menangani kasus DBD yang saat ini juga sedang mengganas.

"Kami juga berbicara ke PMI bahwa yang tidak lolos plasma jangan di suruh pulang. Tapi bisa donor biasa. Sekarang DBD mengganas. Nah inilah sudah datang untuk donor kalau gak bisa plasma," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Malang, Imam Bukhari menjelaskan bahwa per harinya saat ini PMI bisa melayani sekitar 10 orang untuk donor.

Apalagi dalam proses screening pun juga mempunyai persyaratan yang cukup ketat. Sebab, butuhnya plasma konvalesen bagi para penderita Covid-19, digunakan untuk peningkatakan imun tubuh.

"Syaratnya setelah sembuh dua minggu kemudian baru bisa donor. Ibu-ibu hamil itu juga tidak diperkenankan. Kalau imunnya rendah, mohon maaf itu tidak bisa lolos, karena plasma yang diberikan ke pasien Covid-19 itu untuk meningkatkan imun, bukan obat," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES