Peristiwa Daerah

Nusron Wahid: Penanganan Covid-19 Tidak Bisa Satu Pendekatan

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 18:47 | 45.63k
Nusron Wahid. (FOTO: Dok. Liputan6)
Nusron Wahid. (FOTO: Dok. Liputan6)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pimpinan Majelis Ahlul Hidayah (Majelis AH) Nusron Wahid menilai, penanganan Covid-19 tidak bisa hanya dengan satu pendekatan. Atas dasar itu Majelis AH mengadakan acara Indonesia Bersholawat bersama Habib Syech serta para habaib dan para kiai.

"Indonesia bersholawat ini dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia dan sekaligus tahun baru Islam 1443 Hijriyah. Kita bermunajat dan bermuhasabah, agar segera bisa merdeka dari pandemi Covid-19," ucap Nusron, Sabtu (14/8/2021).

Advertisement

Pria yang juga anggota Komisi VI DPR RI itu mengulas alasan kegiatan Indonesia bersholawat digelar jelang perayaan HUT Ke-76 RI.  Kata Politisi Golkar itu, esensi dari kemerdekaan adalah membebaskan Indonesia dari berbagai penderitaan, kesusahan dan juga kemiskinan. Pada saat yang bersamaan, peringatan 76 tahun Indonesia Merdeka selang beberapa hari dengan Tahun Baru Islam. 

Majelis AH, jelas Nusron, ingin menyampaikan pesan bahwa selain merdeka dari segala penderitaan, seluruh elemen bangsa harus hijrah meninggalkan pandemi yang sudah mengubah berbagai struktur politik ekonomi bangsa Indonesia dan dunia. 

"Sebagaimana kita ketahui esensi kemerdekaan membebaskan Indonesia dari segala penderitaan termasuk kemiskinan. Sekaligus hijrah meninggalkan Covid-19, semoga hijrah menuju kebangkitan, menuju Indonesia yang sehat, dan menciptakan kesejahteraan," ungkap mantan Ketua Umum GP Ansor ini.

Lebih lanjut, Nusron juga menjelaskan bahwa momentum Tahun Baru Islam adalah waktu yang tepat bagi umat Islam melakukan muhasabah secara kolektif. Wakil Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta ini mengungkapkan, setiap umat Islam harus saling mengoreksi diri apakah selama ini sudah menjalani kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dengan lebih baik dari masa sebelumnya. 

Dengan muhasabah, kata Nusron, Majelis AH ingin menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia bahwa perbaikan diri harus dilakukan secara kolektif. "Apakah yang kita lakukan pada saat ini lebih baik atau tidak dengan masa sebelumnya, kita menginginkan saat ini harus lebih baik daripada masa lalu," ujar Nusron berharap. 

Tak hanya itu, Nusron mengungkapkan bahwa keberadaan Majelis AH juga berkomitmen ingin mengimplementasikan seluruh gagasan Airlanga Hartarto tentang visi keumatan. Secara khusus, Nusron menekankan tentang keberpihakannya terhadap umat Islam. 

Salah satu langkah yang dilakukan Majelis AH, mendekatkan sang Mustasyar Aam Majelis AH dengan para kiai dan ulama. Tujuannya, untuk menyerap segala masukan, nasihat dan harapan dari simpul-simpul kemasyarakatan di akar rumput. 

Terlebih, selain menjabat Menko Perekonomian, Nusron mengatakan, Airlangga juga diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN). 

Nusron mengatakan bahwa Ketua Umum Golkar itu sangat menyadari masukan pihak lain seperti ulama sangat diperlukan. Sebab, menanggulangi wabah Covid-19 tidak mungkin bisa diselesaikan sendirian oleh pemerintah. 

"Visi keumatan itu harus diimplementasikan dengan mendekatkan Pak Airlangga dekat dengan kiai, ulama. Menyerap harapan kiai dan ulama, habaib untuk mengatasi pandemi 19," demikian ulas Nusron Wahid, Pimpinan Majelis AH menilai, penanganan Covid-19 tidak bisa hanya dengan satu pendekatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES