Buku Ziarah Sejarah Karya Hamid Nabhan Raih Apresiasi Anies Baswedan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hamid Nabhan tak pernah menyangka jika karya bukunya bertajuk Ziarah Sejarah mendapat apresiasi langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Penulis dan perupa asal Surabaya tersebut mengaku sangat tersanjung.
"Saya tidak menyangka buku saya sampai diapresiasi oleh Pak Anies dan terus terang ini sangat menggembirakan dan ini adalah sesuatu banget buat saya," katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (15/8/2021).
Advertisement
Hamid memperlihatkan sebuah video singkat. Nampak Anies Baswedan mengirimkan sederet ucapan terima kasih dan berjanji akan membaca buku setebal 136 halaman tersebut.
"Terima kasih Pak Hamid Nabhan, bukunya sudah saya terima. Insya Allah nanti saya baca, menarik karena bukunya memungkinkan untuk dibaca satu per satu," ucap Anies.
"Jadi Insya Allah bukunya memberikan manfaat mengenai ziarah sejarah mereka yang dilupakan. Insya Allah dengan adanya buku ini mereka selalu diingat. Sekali lagi terima kasih, salam hangat dari Jakarta," tambahnya.
Atas kiriman video itu, Hamid Naban mengatakan semakin mengagumi Anies Baswedan. Sosok bersahaja dan memiliki perhatian besar terhadap dunia literasi di Tanah Air.
"Saya lebih banyak mengenal Pak Anies dari media dan terus terang saya mengagumi kepribadian beliau, seorang yang sangat low profile dan mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap literasi," tambah pria yang telah menulis 45 buku dan dua buku tengah proses layout itu.
Ya, Ziarah Sejarah karyanya memang sangat menarik untuk dibaca. Sehingga seorang kawan antusias membawa buku itu ke Jakarta hingga sampai di tangan Anies Baswedan.
"Teman saya Allaf Zikrullah dulu pernah sebagai wartawan di Jawa Pos. Melalui Mas Allaf ini buku saya sampai di tangan Pak Anies dan alhamdulillah di luar yang saya pikirkan buku tersebut sangat diapresiasi," ujarnya.
Hamid bercerita, buku ini berbicara banyak tentang pahlawan-pahlawan bangsa yang mulai dilupakan seperti Muhammad Husain Al Mutahar atau orang lebih mengenal dengan nama H Muthahar yang merupakan pendiri Paskibraka.
Ia juga menulis sosok SIS Al Jufri yang namanya diabadikan menjadi nama Bandar Udara Kota Palu dan banyak tokoh-tokoh lain ia ulas di buku tersebut. Saat ini Hamid Nabhan sedang mempersiapkan buku Ziarah Sejarah yang kedua dan buku ini masih dalam proses lay out.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |