Peristiwa Daerah

Ponpes Jatinom Blitar Tanam 76 Biji Pohon Pala di Peringatan HUT ke-76 RI

Selasa, 17 Agustus 2021 - 15:16 | 47.91k
Seluruh santri Pondok Pesantren Salafiyyah Annahdliyyah Maftahul 'Uluum Jatinom Blitar mengikuti upacara bendera  17 Agustus, Selasa (17/8/2021).(Dok.Ponpes Jatinom)
Seluruh santri Pondok Pesantren Salafiyyah Annahdliyyah Maftahul 'Uluum Jatinom Blitar mengikuti upacara bendera  17 Agustus, Selasa (17/8/2021).(Dok.Ponpes Jatinom)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Pondok Pesantren Salafiyyah Annahdliyyah Maftahul 'Uluum Jatinom Blitar menggelar upacara HUT ke-76 RI yang diikuti oleh seluruh santri, Selasa (17/8/2021). Pondok Pesantren tertua di Kabupaten Blitar ini rutin mengadakan upacara bendera yang diadakan setiap 17 Agustus setiap tahun.

Bertugas sebagai pembina upacara adalah Gus Ahmad Khubby Ali, putra dari Pengasuh Pondok saat ini KH. Abdul Hafidz Dhofir. Gus Bobby, panggilan akrabnya, menekankan semangat cinta NKRI bagi setiap santri.

Advertisement

Ponpes Jatinom b

"Menjaga NKRI adalah wajib agar senantiasa terjaga Hifdzud Din atau menjaga lestarinya ajaran agama Islam di Indonesia," kata Gus Bobby.

Islam, tambahnya, khususnya ahlussunnah wal jamaah telah mendapatkan ruang untuk melakukan amalan ubudiyyah dan muamalah sebagaimana mestinya.

"Pondok pesantren tumbuh subur di Negeri Indonesia, kegiatan keagamaan difasilitasi negara dan berjalan dengan aman. Oleh karena itu sudah sewajibnya masyarakat memelihara kemeedekaan ini dengan terus menjaga persatuan dan kebersamaan dengan seluruh unsur bangsa," paparnya.

Dalam akhir upacara kali ini dilakukan  penyemaian bibit pohon pala sejumlah 76 buah sebagai rasa syukur kemerdekaan Indonesia yang ke-76.

"Pemilihan bibit pala ini tidak lain atas jasa dan perjuangan pendiri Pondok Pesantren Maftahul Uluum Jatinom, KH. Mohammad Imam Bukhori dan putranya KH. Mohammad Shofwan yang aerena konsistensinya melawan kolonial Belanda akhirnya ditangkap dan diasingkan di Banda Naira selama 10 tahun," kata Gus Bobby.

Ponpes Jatinom c

Ia bercerita, di Pulau Banda Naira, Maluku beliau berdua menjadi tahanan politik seangkatan dengan Bung Hatta, Dr. Sjahrir, dr. Tjipto Mangunkusumo dan Iwa Kusuma Sumantri.

Selama itu, perjuangan KH. Imam Bukhori terus berjalan termasuk juga menyiarkan pendidikan keagamaan di Banda Naira hingga kepulangannya dari pengasingan tahun 1938. Sepulang dari Banda Naira KH. Imam Bukhori membawa bibit buah pala yang ditanam dan hingga kini tumbuh di halaman pondok.

"Inilah yang hari ini kemudian mengilhami penanaman biji pala ini agar semangat perjuangan terus dijaga dan dakwah santri terus mewangi ditengah-tengah masyarakat sebagai mana fuli atau bunga selaput pala yang harum semerbak," kata Gus Bobby yang juga sebagai dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.

Upacara 17 Agustus ini di Pondok Pesantren NU yang memiliki lembaga pendidikan formal MTS dan MA ini berlangsung dengan lancar khidmad.

Upacara HUT ke-76 RI ini diikuti oleh 250 santri serta seluruh ustad/ustadzah dengan menggunakan sarung untuk peserta pria. Karena situasi pandemi maka seluruh perserta upacara senantiasa mengikuti anjuran pemerintah dengan tetap protokol kesehatan dengan wajib menggunakan masker. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES