Peristiwa Daerah

Tahun Ini Sedekah Laut di Cilacap Digelar Sederhana, Nelayan Larung Sesaji Sendiri

Kamis, 26 Agustus 2021 - 15:55 | 131.27k
Perahu nelayan yang biasanya ikut larung sesaji, kini banyak sandar di dermaga karena situasi pandemi Covid-19. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Perahu nelayan yang biasanya ikut larung sesaji, kini banyak sandar di dermaga karena situasi pandemi Covid-19. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CILACAP – Tradisi sedekah laut yang digelar nelayan Kabupaten Cilacap setiap tahun, pada tahun 2021 ini berlangsung sederhana.

Puncak acara yang biasanya dilakukan dengan pawai atau arak-arakan sesaji (jolen) dari Pendopo Wijayakusuma Sakti di kompleks Pemkab Cilacap hingga Pantai Teluk Penyu, pada upacara sedekah laut yang digelar Jumat (27/8/2022) besok, tidak lagi dilakukan.

Advertisement

''Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka puncak acara tradisi Sedekah Laut kita rayakan lebih sederhana,'' jelas Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono melalui Wakil Ketua I Pardjo Hadi Pranoto, Selasa (24/8/2021) kemarin.

Perahu nelayan b

Pardjo menyebutkan, sebelum penyelenggaraan upacara sedekah laut, pihaknya sudah melakukan koordinasi  dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 tingkat kabupaten.

Dari koordinasi tersebut, imbuhnya, disepakati upacara sedekah laut yang sudah menjadi agenda wisata tahunan Kabupaten Cilacap, pada tahun 2021 ini tetap digelar, namun dengan kegiatan yang lebih sederhana.

''Hal ini kita lakukan agar kegiatan upacara tidak sampai menimbulkan kerumunan warga dalam jumlah besar. Karena itu, upacara yang biasanya diramaikan dengan kegiatan arak-arakan jolen dari pendopo kabupaten, juga kita tiadakan,'' katanya.

Sebagai gantinya, upacara sedekah laut digelar di masing-masing kelompok nelayan. Demikian juga, pelarungan sesaji (jolen) dilakukan masing-masing kelompok nelayan, melarung sendiri-sendiri. Dalam upacara di tingkat rukun nelayan pun sudah diingatkan agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Karena masih pandemi, kita laksanakan secara sederhana oleh masing–masing rukun dan kelompok nelayan, namun tidak mengurangi acara ritual atau acara inti dalam sedekah laut, seperti larungan sesaji atau jolen," imbuh Pardjo.

Perahu nelayan c

Ia menjelaskan, acara sedekah laut diawali dengan nyekar pada hari Kamis Wage di Karang Bandung, Cangkok Wijayakusuma di selatan Pulau Nusakambangan. "Ada 8 rukun dan kelompok nelayan ditambah dari HNSI. Berangkatnya sendiri-sendiri, nyekarnya juga bergantian," katanya.

Panitia Sedekah Laut Cilacap juga telah mengirimkan surat permohonan pengamanan di laut saat acara berlangsung, yaitu dari Basarnas, Lanal, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), dan Sat Polair.

Sementara, hari Jumat Kliwon pagi dilaksanakan larungan sesaji dan jolen di tengah laut. Berbeda dengan dua tahun lalu, dimana pemberangkatan arak–arakan jolen dilaksanakan secara meriah dari pendopo kabupaten.

Namun tahun ini pemberangkatannya sendiri–sendiri, dari rukun dan kelompok nelayan termasuk HNSI. "Kita membuat dua jolen, nanti dilarung di sana, dan sekitar jam 8 kita berangkat ke Dermaga 3, terus diletakkan di perahu dan dilarung di tengah laut," ujar Pardjo.

Pihaknya menerangkan, rencananya panitia mengundang Kepala Disporapar Tri Komara Sidhy Widjayanto untuk melepas pemberangkatan jolen dari HNSI Cilacap. Selain itu, Jumat sore, acara dilanjutkan tasyakuran dan pergelaran wayang kulit ruwatan yang akan dilaksanakan di kantor Sekretariat HNSI Cilacap.

"Kita harapkan, dengan ritual sedekah laut para nelayan diberi keselamatan dalam menangkap ikan, dan mendapat hasil yang lebih banyak," ungkap Wakil Ketua I HNSI Kabupaten Cilacap. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES