Danrem 072 Pamungkas Kolonel Inf Afianto Kunjungi Sekolah Air Hujan Banyu Bening

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Keberadaan Komunitas Banyu Bening dan Sekolah Air Hujan ternyata menarik perhatian jajaran Korem 072 Pamungkas. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai manfaat air hujan, Komandan Korem 072 Pamungkas Kolonel Inf Afianto pun mengajak jajarannya berkunjung ke markas Komunitas Banyu Bening, Sabtu (28/8/2021). Lokasinya berada di Jalan Rejodani Gg. Tempursari, RT 02/RW 027 Dusun Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Dalam kunjungan tersebut Afianto didampingi Para Kasi Korem 072 Pamungkas, Para Dandim Jajaran Korem 072 Pamungkas, Ketua Persit KCK Koorcabrem 072 PD IV/Diponegoro Rina Afianto dan pengurus serta para Ketua Cabang Koorcabrem 072 PD IV/Diponegoro. Rombongan Korem 072 Pamungkas disambut langsung oleh Ketua Komunitas Banyu Bening Sri Wahyuningsih.
Advertisement
Dalam pertemuan tersebut, Afianto mengatakan para anggota TNI AD dapat belajar tentang manfaat air hujan. Nantinya, anggotanya dapat belajar kepada Komunitas Banyu Bening secara bergiliran.
“Sebab, ternyata air hujan ada banyak manfaatnya terutama untuk masyarakat yang ada di lingkungan sekitar kita,” kata Afianto.
Danrem 072 Pamungkas menyampaikan terima kasih kepada pengurus Komunitas Banyu Bening dan Sekolah Air Hujan yang telah berbagi pengalaman kepada dirinya dan anggota Korem 072 Pamungkas.
“Semoga penjelasan Bu Ning mudah-mudahan barokah dan bermanfaat. Jadi, ilmu ini kita dapat mengikuti. Oleh karena itu, untuk para Dandim ilmu ini dapat di sebarkan untuk masyarakat dan diharapkan para Babinsa bisa datang untuk mempelajari tentang manfaat air hujan dan bagi Ibu-ibu yang ingin berkonsultasi bisa menanyakan langsung kepada Bu Ning jika ada penyakit dalam,” terang Afianto.
Ketua Komunitas Banyu Bening, Sri Wahyuningsih yang menerangkan tentang manfaat air hujan yang luar biasa bagi tubuh manusia. Menurutnya, seseorang yang minum air hujan tidak akan membuat perut kembung bahkan sampai minum 4 gelas sekaligus. Sebab, air hujan yang masuk terserap oleh sel-sel tubuh. Ukuran air yg sangat kecil mudah terserap oleh tubuh.
“Agar manfaat bisa maksimal maka perlu di olah dahulu, antara yang asam dan yang basa harus dipisahkan dulu. Air yang basa untuk diminum sehari-hari dan air yang asam untuk obat kecantikan dan lain sebagainya,” kata Bu Ning, sapaan akrab Sri Wahyuningsih.
Ia menceritakan, ada banyak orang sakit yang datang ke Markas Banyu Bening untuk meminta air hujan yang telah di pisahkan atara asam dan basa. Air hujan tersebut digunakan untuk terapi berbagai penyakit.
Layaknya komunitas pada umumnya, Komunitas Banyu Bening tidak mematok harga bagi warga yang akan mengambil air basa atau asam.
“Lembaga ini non profit, di mana para relawan siap membantu siapa pun tanpa memungut biaya dari orang-orang yang datang dan bisa ambil air olahan hujan sebanyak banyaknya dengan gratis,” jelas Ning.
Selain itu, pihaknya kerap diminta berbagai lembaga pemerintah dan swasta untuk memberikan pelatihan dan pendampingan terkait pengolahan air hujan. Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 dirinya sering diminta menjadi nara sumber di berbagai daerah di luar Jawa.
“Air hujan ini banyak manfaatnya terutama untuk kesehatan tubuh kita. Tentu air hujan ini harus diolah agar manfaatnya bisa maksimal,” papar Ning kepada Danrem 072 Pamungkas Kolonel Inf Ifianto dan jajaran Korem 072 Pamungkas ketika berkunjung ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |