Dosen UB Kembangkan Teknologi Aerator Venturi pada Kolam Bundar Udang Vaname

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Universitas Brawijaya (UB) mengembangkan teknologi Aerator Venturi pada Kolam Bundar Udang Vaname atau biasa disebut Millenial Shrimp Farm (MSF). Program ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dalam Doktor Mengabdi (DM) 2021.
Ketua tim, Andi Kurniawan, D.Sc, melakukan pengembangan pada inovasi teknologi ini di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Tuban.
Advertisement
Sebelumnya, ia juga telah sukses melaksanakan pengembangan inovasi teknologi Recirculation Aquaculture System-Acclimation Treatment atau dikenal dengan teknologi RAS-AT untuk pembenihan lele di Desa Sumurgung, Kabupaten Tuban.
Kegiatan pemberdayaan ini juga merupakan rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Tuban dan Pokdakan Udang Barokah Sukolilo.
Menurut Andi, program ini merupakan kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan dalam skema dengan nama Doktor Mengabdi (DM) yang didanai oleh Universitas Brawijaya.
"Kegiatan yang dilakukan didesain sebagai turunan dari Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya yang pelaksanaannya dikordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UB," ujar Andi, Selasa (31/8/2021).
Juara 1 Dosen Berprestasi Universitas Brawijaya tahun 2019 ini juga menjelaskan bahwa Pokdakan Udang Barokah Sukolilo adalah mitra yang terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
“Program DM ini dilakukan untuk membantu mitra dalam dapat membantu untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga tingkat efektivitas dan efisiensi usaha akuakultur yang dilakukan dapat ditingkatkan," jelasnya.
Ia juga menerangkan dari diskusi dengan mitra sebagai bagian tahapan pengabdian ini, teridentifikasi permasalahan utama mitra bersumber dari belum efektif dan efisiennya sistem aerasi yang dipakai saat ini.
Penerapan tekonologi aerasi konvensional ini belum dapat memenuhi kebutuhan teknis usaha akuakultur yang mitra lakukan.
Pada dasarnya, lanjut Andi, Millenial Shrimp Farming menduplikat tambak intensif yang ada dengan skala yang jauh lebih kecil. Dengan skala yang lebih kecil tersebut, secara otomatis memudahkan kaum millenial untuk memulai usaha budidaya udang vaname yang dikenal sebagai usaha dengan biaya investasi besar.
Hal ini selaras dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sedang meningkatkan produktivitas dan jumlah pembudidaya dengan menyasar kaum milenial dengan program Milenial bertambak," tuturnya.
Andi menerangkan, dengan adanya induksi teknologi venturi, dapat menaikkan kadar oksigen terlarut dalam air, sehingga kesehatan udang dan lingkungannya semakin optimum untuk pertumbuhan.
"Hal ini akan menaikkan nilai survival rate yang berujung pada meningkatnya nilai produktivitas," imbuhnya.
Pada pengembangannya, selain dangan menaikkan produktivitas dengan induksi venturi, diharapkan dapat mengimplementasikan teknologi 4.0 untuk memudahkan pelaksanaan budidaya.
"Misalnya dengan automatic check and report water parameter quality dan autofeeder," imbuhnya.
Sementara itu, pengurus Pokdakan Barokah Sukolilo, Fery menyampaikan bahwa kelompoknya mendapatkan banyak manfaat dari program ini. Pihaknya mengaku terbantu setelah mendapatkan pendampingan.
Kelompoknya berharap program ini dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname, serta dapat menerapkan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi.
Lebih lanjut Andi menyampaikan, kegiatan dalam program DM ini melibatkan dosen-dosen dari berbagai bidang ilmu dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.
Kegiatan ini juga disinergiskan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Pesisir dan Kelautan Universitas Brawijaya(UB). Selama proses pendampingan ini juga mitra Pokdakan Udang Barokah Sukolilo bertransfromasi menjadi Industri Kecil Menengah (IKM) UD. NAM Sukolilo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |