Setahun Jabat Kadisparbud, Dwi Marhen Ukir Sejarah Keemasan Pariwisata Kota Pariaman

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Hari ini, Selasa, 31 Agustus 2021. Tepat setahun Dwi Marhen Yono, S.STP, M.Si, menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Kota Pariaman (Disparbud Kota Pariaman), Sumatera Barat.
Tak terasa, kinerja sepenuh hati dengan balutan inovasi yang terus dia lakukan telah melambungkan sektor pariwisata kota berjuluk The Sunset City of Indonesia. Kecantikan Kota Pariaman pun makin mempesona dengan label Kota Festival. Dan sejarah keemasan sekejab terukir.
Advertisement
Mengantar Kota Pariaman menjadi salah satu primadona wisata. Jujugan wisatawan nasional hingga manca negara.
Destinasi wisata Pulau Angso Duo Kota Pariaman. (FOTO: Disparbud Kota Pariaman for TIMES Indonesia)
Begitulah adanya. Diakui atau tidak, kehadiran Dwi Marhen ditanah minang telah membawa banyak perubahan. Lalu apa saja sih yang telah dilakukan putra daerah Banyuwangi, Jawa Timur ini dalam memajukan sektor pariwisata Kota Pariaman?.
Catatan TIMES Indonesia, sejak dipercaya memimpin Disparbud Kota Pariaman, pada 31 Agustus 2020, Mas Marhen, sapaan Dwi Marhen, langsung menelurkan gebrakan inovasi. Ya, sedikitnya 13 gebrakan telah dia lakukan hingga tutup tahun, 31 Desember 2020.
Pertama, dia langsung mengeksekusi pembentukan dan pelatihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Dilanjutkan dengan program Visit Destinasi pada 11 September 2020. Dan 14 September 2020, dilanjutkan bersinergi dengan tokoh adat.
Ketiga, Mas Marhen juga langsung membentuk Pasukan Media Sosial (Medsos) Kota Pariaman. Sebagai salah satu bagian penting dalam optimalisasi promosi dunia maya.
Makin melengkapi, mantan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Jawa Timur, ini mencetus Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi). Kemudian diukirlah sejarah baru terbentuknya branding Kota Pariaman menjadi 'The Sunset City of Indobesia'.
Dan diakhir bulan Oktober 2020, Pemerintah Kota Pariaman (Pemkot Pariaman), melalui Disparbud, mengukuhkan Dewan Kesenian Kota Pariaman (DKKP). Guna menggali potensi generasi muda, dinas juga menggelar Lomba Video Kreatif Kota Pariaman 2020.
Sabtu, 14 November 2020, Pariaman Fun Roller Skating Tour Race 2020, digelar. Ajang sport tourism ini menjadi angin segar bagi para atlit sepatu roda di tengah pandemi Covid-19.
Pertengahan bulan Desember 2020, Disbudpar Kota Pariaman kembali membuat even bergengsi, 'Pariaman Extreme Off Road Adventure 2020'. Disini, 112 pembalap dari penjuru Sumatera Barat disuguhi lintasan berlatar keindahan alam perawan Kota Pariaman.
Dwi Marhen, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman. (FOTO: Disparbud Kota Pariaman for TIMES Indonesia)
Tak hanya itu, kepala dinas peraih penghargaan Best Leadership & Profesional dari lembaga independen Majalah Penghargaan Indonesia, pada Oktober 2020 tersebut juga menyiapkan Event Pariaman Festival. Hingga menyiapkan atraksi mingguan sepanjang tahun Pariaman Culture Everyweek (PCE), pada 30 Januari 2021.
Sukses dengan Lomba Video Kreatif Kota Pariaman 2020. Ajang ini kembali digeber ditahun 2021. Dan pada 27 Februari 2021, Pariaman Festival 2021 dilaunching.
“Guna mendukung tumbuh kembang sektor pariwisata, kita juga melakukan pendataan dan pengusulan cagar budaya,” kata Dwi Marhen, Selasa (31/8/2021).
Sebagai ujung tombak kemajuan sektor pariwisata, melalui Disparbud, dia juga mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota (Riparkot) Pariaman. Naskah akademik sebanyak 1.100 lembar hasil kerja bareng dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) kini telah masuk ke DPRD Kota Pariaman.
Yang terbaru, ikut dicetus E Tiketing Pariwisata. Program ini juga menjadi goal besar yang sukses mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata Kota Pariaman ditengah wabah Covid-19. Membuktikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat diandalkan dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi masa pandemi.
“Berbagai pencapaian tersebut merupakan buah bimbingan dan arahan dari Bapak Walikota Pariaman, Bapak Genius Umar, kolaborasi dan kerjasama lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan dukungan Super Team Disparbud serta Penthahelix Pariwisata Pariaman,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, sekarang Kota Pariaman telah menjadi tujuan wisata utama di Sumbar dan telah banyak dijadikan percontohan atau study banding bagi daerah lain,” imbuh Dwi Marhen.
Terakhir, kerja keras Disparbud Kota Pariaman juga berbuah manis. Dengan dinobatkannya Desa Wisata Apar Kota Pariaman, menjadi 50 besar desa wisata terbaik nasional dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Pokdarwis Desa Wisata Apar Kota Pariaman pun didaulat menjadi Pokdarwis 5 besar terbaik se Provinsi Sumbar.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan bersama Super Team. Masih banyak inovasi yang harus kami sempurnakan bersama Super Team. Masih banyak hal yang perlu kami lakukan bersama-sama seluruh stakeholder untuk kebangkitan dan kemajuan pariwisata dan kebudayaan Kota Pariaman,” ujarnya.
Untuk diketahui, kepemimpinan alumni angkatan 9, Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) (Red sekarang Institut Pemerintahan Dalam Negeri) tahun 1997 ini, juga mencatatkan rekor baru bagi Kota Pariaman. Yakni sebagai kota yang dalam setahun 2 kali dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Uno. Keren kan?. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |