Peristiwa Daerah

Proyek Trans Icon Kembali Dikeluhkan Warga, Dewan akan Panggil Pemilik

Kamis, 02 September 2021 - 20:57 | 90.73k
Proyek pembangunan Trans Icon di Jalan Ahmad Yani Surabaya kembali mendapat keluhan dari warga sekitar. (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)
Proyek pembangunan Trans Icon di Jalan Ahmad Yani Surabaya kembali mendapat keluhan dari warga sekitar. (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pembangunan mega proyek Trans Icon di Jalan Ahmad Yani Surabaya kembali mendapatkan keluhan dari warga. Mereka mengaku belum mendapat kompensasi atas keretakan yang terjadi di hunian sekitar proyek.

Sebelumnya pada 24 Februari 2020 lalu, sekelompok masyarakat yang tinggal di RT 1 Gayungan dan sekitarnya itu telah mengadu ke Komisi C DPRD Surabaya.

Advertisement

Mereka menunjukkan beberapa tembok rumah warga yang retak setelah adanya aktivitas pembangunan proyek, terjadi penurunan tanah, polusi udara berupa debu, serta pembuangan limbah air yang sembarangan.

Selain rentetan kerugian lingkungan tersebut pelaksanaan pembangunan yang disepakati hanya pukul 08:00 - 22:00 dilanggar. Pembangunan dilaksanakan tanpa henti selama 24 jam, yang mengganggu ketenangan warga.

Satu tahun lebih berlalu, sekolompok warga kembali menuntut pertanggung jawaban Trans Icon atas kerugian yang mereka alami.

Perwakilan warga RT 2 RW 1 kelurahan Gayungan, kecamatan Gayungan, Sarjono meminta adanya kompensasi terhadap warga sekitar yang telah merasakan dampak pembangunan tersebut.

Proyek The Trans IconPotret salah satu rumah warga yang retak disebut akibat aktivitas konstruksi Trans Icon. (FOTO: Warga for TIMES Indonesia)

"Padahal dulu itu ada rekomendasi tolong pembangunan diberhentikan dulu sebelum ada kesepakatan dengan warga soal kompensasi dampak lingkungan," tegasnya.

Sementara itu Ketua Komisi A, Pertiwi Ayu Krishna yang telah melakukan tinjauan langsung ke lapangan menyebut dirinya akan segera memanggil petinggi Trans Icon untuk membahas ganti rugi rumah warga yang rusak akibat pembangunan proyek.

"Kami sudah memanggil pihak Trans Icon, namun yang hadir bukan orang yang berkompeten untuk menjawabnya. 

Kami keras sekali bicara bahwa bos Trans Icon akan menikmati keuntungan luar biasa, tetapi bagaimana dengan warga Surabaya yang terdampak," ungkap Ayu.

Politisi asal fraksi Golkar itu mengaku akan segera berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Surabaya. Apabila belum ada solusi yang adil, pihaknya akan mendesak untuk menghentikan sementara proyek pembangunan Trans Icon ini.

"Ada pintu dan jendela rumah warga yang tidak bisa ditutup, pada miring semua kusennya," terangnya.

The Trans Icon aProyek pembangunan Trans Icon di Jalan Ahmad Yani Surabaya kembali mendapat keluhan dari warga sekitar. (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)

"Perizinannya clear, tapi disana kan ada perjanjian-perjanjian untuk dampak pada saat pembangunan. DLH (Dinas Lingkungan Hidup) juga ada aturannya walaupun izin sudah terbit, masih berada dalam," imbuh wanita yang akrab disapa bunda Ayu ini.

Di sisi lain, Project Manager pelaksana pembangunan Trans Icon, PT Total Bangun Persada, Imron menyebut bahwa pihaknya pernah mengadakan musyawarah bersama warga sekitar dan memberikan Corporate Social Responsibility (CSR).

Sementara untuk sejumlah rumah warga yang dikla retak akibat kegiatan konstruksi Trans Icon, Imron memerlukan pembuktian apakah benar keretakan tersebut adalah dampak dari pembangunan.

"Karena kita nggak tahu, itu kejadiannya sekarang atau sudah terjadi. Kalau memang ada yang rusak bisa dibuktikan. Konstruksinya kami sebagai Total ya akan memperbaiki," tutupnya terkait keluhan warga sekitar Trans Icon. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES