Mengenal Lebih Dekat Kapal Latih Taruna TNI AAL KRI Bima Suci

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Penamaan kapal latih Taruna TNI AAL, KRI Bima Suci diambil dari salah satu tokoh wayang terkemuka yang mempunyai karakter kuat adalah Bima/Werkudara, Putra Prabu Pandu, raja Negara Astina yang menikah dengan Dewi Kunti. Ia adalah salah satu dari lima Pandawa.
Dalam perjalanan hidupnya, Bima mendapatkan perintah dari sang guru Pendeta Doma untuk mencari air kehidupan atau Tirta Amerta. Dari proses pencairan air suci tersebut, Bima mengalami berbagai macam pelajaran hidup terutama pada saat bertemu Dewa Ruci.
Advertisement
Pertemuan Bima dengan Dewa Sukma Ruci merupakan perlambang dari Manunggaling kaula Gusti atau manunggalnya hamba dengan Tuhan, seperti yang diharapkan oleh Guru Dorna kepada Bima. Sejak saat itu, Bima dengan pasti telah menggenggam erat kehidupan sejati yang bagi kebanyakan orang masih teka teki dan misteri.
Pencarian air suci Tirta Prawitasari alias air kehidupan Tirta Amerta berhasil dilaksanakan Bima. Setelahnya Bima menjadi Begawan Bima Suci dan mengajarkan apa yang telah ia peroleh dari Dewa Ruci.
Bima Suci, karakter itu ibarat sebuah kemudia yang menentukan arah pada kapal layar KRI Bima Suci sebagai penerus KRI Dewa Ruci. Memang, Seni budaya wayang ikut membentuk budaya bangsa Indonesia yang berkarakter.
Pembentukan karakter sangat diperlukan dalam bidang apa saja, berawal dari pribadi yang kreatif, dinamis, memiliki ilmu pengetahuan tetapi juga punya moral utama.
Diketahui, KRI Bima Suci dibangun di galangan kapal Freire kota Vigo, Spanyol pada tahun 2017. Pemotongan baja pertama dilaksanakan pada tanggal 16 November 2015 dan diluncurkan pada taggal 17 November 2016.
Pada tanggal 12 September 2017 KRI Bima Suci bergabung ke dalam jajaran TNI AL dibawah Komando Armada Il sebagai kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut.
KRI Bima Suci adalah tipe kapal Barque/tarc dengan panjang 111,2 m, lebar 13,65 m, berat kapal 2.345 ton, Draft 6 m dan cepat mesin, maksimal 12 knots. Tipe Mesin MAN-6L2131, cepat layar maksimal 15 knots dengan jumlah total layar 26 layar, luas layar 3.352 m2.
Kapasitas personil 203 orang dan memiliki fasilitas Ruang Kelas dengan sistem multimedia, Ruang Resepsi, Saloon Komandan, Ruang Kesehatan, Anjungan Latih dan Ruang VIP.
Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr. Hanla adalah Komandan KRI Bima Suci ke 2. Ia merupakan lulusan Tarauna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 46 tahun 2000, lahir di Kebumen 26 Oktober 1976.
Sebelum bertugas di KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Waluyo, menjabat sebagai Komandan KRI Dewa Ruci dan pernah bertugas di berbagai jenis kapal perang TNI AL lainnya.
Di antaranya adalah kapal perang jenis Van Speik, Korvet dan Parchim di jajaran Satuan Kapal skorta Koarmada II, Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) di jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmada II dan Kapal Cepat Rudal (KCR) di jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmada I juga pernah bertugas sebagai staf Operasi Lanal Nunukan dan sebagai Pabandya Opsga di Staf Operasi Koarmada II.
Letkol Laut (P) Waluyo telah melaksanakan berbagai macam operasi dan pelayaran dengan kapal layar KRI Dewa Ruci maupun KRI Bima Suci, sebagai Kepala Departemen Bahari dan Kepala Departemen Navigasi Operasi pada pelayaran Muhibah Luar Negeri. Selain itu, pelayaran KJK 2007 ke Amerika Serikat, pelayaran KJK 2008, Muhibah Luar Negeri dan KJK 2010 ke Eropa, Muhibah Luar Negeri dan KJK 2019 ke Asia Timur dan Australia serta pelayaran KJK 2020 keliling Nusantara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |