Pemkot Malang Segera Aktifkan Pedulilindungi di Seluruh Sektor Ekonomi

TIMESINDONESIA, MALANG – Kota Malang, Jawa Timur yang saat ini memasuki massa akhir PPKM Level 3, tengah bersiap membuka kran perekonomian secara bertahap untuk seluruh sektornya.

Kesiapan ini tak lepas dari masukan penting dari Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo saat mengunjungi Malang dan memberi arahan kepada setiap kepala daerah se Malang Raya.

Advertisement

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, masukan penting dari Kapolri adalah bagaimana setiap kegiatan di sektor ekonomi Kota Malang bisa segera dibuka dengan ketentuan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Ini masukan penting dari bapak Kapolri. Setiap kegiatan yang ada di Malang, terkait kegiatan seni budaya, pariwisata, kemudian perdagangan hingga pendidikan bisa menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan sistem barcode itu," ujar pria yang akrab disapa Bung Edi, Senin (13/9/2021).

Sebelumnya, pada massa awal perpanjangan PPKM Level 3 di minggu kemarin, dua sektor perekonomian di Kota Malang sudah mulai kembali dibuka, yakni untuk pusat perbelanjaan (Mal) dan salah satu tempat wisata besar di Kota Malang, Hawai.

Dengan kembali dibukanya dua sektor tersebut, Kota Malang pun secara bertahap tengah membuka kran perekonomian dan rencananya akan dilakukan diseluruh sektor.

Bung Edi berharap, seluruh sektor bisa memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi. Harapannya, seluruh sektor ekonomi bisa kembali bergerak dan bersamaan dengan pantauan aktivitas masyarakat hingga monitoring Covid-19.

"Sehingga aktivitasnya betul-betul bisa terpantau masyarakat kita yang memang sudah tervaksin," ucapnya.

Sebagai informasi, persiapan tersebut pun juga didukung dengan gencarnya Kota Malang dalam melakukan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakatnya. Hal ini terlihat juga dari capaian vaksinasi Kota Malang yang saat ini menjadi tertinggi se Malang Raya.

Capaian vaksinasi di Kota Malang sudah berada diprosentase 64 persen untuk dosis pertama. Kemudian untuk Kabupaten Malang saat ini berada diprosentase 22 persen dan Kota Batu mencapai 20 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.