Peristiwa Daerah

Warga Pesisir Pantai Teleng Ria Pacitan Resah Isu Tsunami 28 Meter

Jumat, 17 September 2021 - 19:55 | 86.08k
Sriyati, warga Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan saat diwawancarai (FOTO: Yusuf TIMES Indonesia)
Sriyati, warga Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan saat diwawancarai (FOTO: Yusuf TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Informasi soal potensi ancaman tsunami 28 meter sebelumnya diperingatkan oleh BMKG membuat resah warga pesisir Pantai Teleng Ria, Pacitan, Jawa Timur. 

Seperti yang diungkapkan Joko Mulyono (56) warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Pacitan yang rumahnya sangat berdekatan dengan bibir Pantai Teleng Ria.

Advertisement

"Kami minta pemerintah tidak menakut-nakuti kami dengan isu bencana tsunami setinggi 28 meter. Apalagi letak rumah yang hanya 300 meter dari bibir pantai. Jadinya tidak bisa tidur," katanya Kepada TIMES Indonesia, Jumat (17/9/2021). 

Aktivitas-nelayan-dan-perahu-yang-ditambatkan.jpgAktivitas nelayan dan perahu yang ditambatkan di dermaga pelabuhan Tamperan Pacitan yang masih seperti biasa. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia). 

Pria yang juga wiraswasta ini menilai pemerintah harus memberikan informasi yang sejuk dan akurat. 

"Yang kami harapkan adalah informasi yang menyejukkan dan akurat. Jika pun tsunami itu terjadi, pemerintah harus sudah menyiapkan segalanya," imbuhnya.

Lebih lanjut Joko mengaku belum menerima sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana. Peralatan seperti pelindung diri dan tas darurat juga belum dapat. 

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan peralatan pengaman diri seperti pelampung dan tas darurat bentuknya seperti apa tidak tahu," ujarnya. 

Namun Sriyati (60), warga Tamperan, memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, warga di kawasan pelabuhan Tamperan lebih siap dalam mengantisipasi bencana.

Rambu-jalur-evakuasi-yang-dipasang-oleh-BPBD-terpampang-jelas.jpgRambu jalur evakuasi yang dipasang oleh BPBD terpampang jelas di kawasan pelabuhan Tamperan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia). 

"Kami sudah banyak dilatih oleh BPBD dan kepolisian dalam menghadapi bencana," jelasnya penuh rasa yakin. 

Sriyati menilai, lokasi pesisir di wilayah pelabuhan Tamperan memang masih zona teluk Pacitan. Bahaya ketika ada bencana tsunami lebih tinggi. Namun dengan adanya pelatihan kewaspadaan bencana, masyarakat lebih sigap dan tidak begitu resah. 

"Kita juga sudah diajari bagaimana evakuasi ke tempat yang lebih aman yaitu buki Tamperan. Dari sini membutuhkan waktu evakuasi selama kurang lebih 15 menit jalan kaki menuju kesana," terangnya menambahkan. 

"Tak hanya itu, penanda jalur evakuasi di tempat yang lebih aman tersebut sudah disiapkan oleh pemerintah. Tentu kesiapan kami tergantung pemerintah yang telah memberikan fasilitas yang ada," ucapnya terkait isu ancaman tsunami 28 meter di Pacitan. 

Informasi terkait ancaman bencana sebelumnya diperingatkan oleh BMKG agar pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pacitan bersiap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami 28 meter yang berpotensi menerjang daerah teluk dalam durasi 29 menit sehingga membuat warga pesisir Pantai Teleng Ria menjadi resah. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES