Monumen Soco, Bukti Keganasan PKI di Magetan

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Salah satu gerbong kereta tebu milik Pabrik Gula (PG) Redjosari di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menjadi saksi bisu keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1948.
Menurut Kepala Desa Soco, Didik Haryono. Pada jaman pemberontakan PKI 1948, kawasan PG Redjosari digunakan sebagai tempat untuk mengeksekusi tokoh penting dan pejabat pemerintahan.
Advertisement
"Menurut beberapa sumber, pada waktu itu PKI Menculik tokoh penting dan pejabat, seperti Kepala Kejaksaan, Kapolres, Bupati Magetan dan ulama alim di Magetan untuk dieksekusi," ujar Didik saat dihubungi TIMES Indonesia, Kamis (30/9/2021).
Sebelum pembantaian tersebut dilakukan, salah satu orang dari PG Redjosari membuat rel kereta api tebu dadakan, dari jalur rel yang sudah ada tersebut, dibelokkan menuju sumur kosong yang saat ini menjadi Monumen Soco.
"Para korban pembantaian PKI ini, jenazahnya diangkut dari PG Redjosari ke Soco melalui rel kereta angkutan tebu, lalu dilemparkan kedalam sumur," jelasnya.
Lebih lanjut Didik menjelaskan, sebenarnya di sekitar sumur yang saat ini menjadi Monumen Soco, di situ terdapat pemukiman warga. Dan sebelum pembantaian dilakukan, warga yang bermukim disekitar sumur tersebut diperintahkan untuk meninggalkan lokasi untuk sementara waktu menginap di luar desa maupun di kediaman kerabatnya.
"Setelah kembali, warga mencium bau tidak sedap dari sumur yang sudah lama tidak dipakai. Karena takut dan terganggu dengan bau itu, maka warga sekitar menguburnya dengan tanah dan sampah. Sampai akhirnya tahun 1990 sumur dibongkar, dan ditemukan 108 jenazah di dalamnya. Kerangka korban diangkat dan sebagian dimakamkan oleh keluarga dan sebagian di makamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP)," ungkapnya.
Sebagai bukti tragedi keganasan PKI pada tahun 1948 tersebut, saat ini sumur yang dipergunakan untuk mengubur para tokoh penting dan pejabat pemerintahan pun dijadikan monumen yang bernama Monumen Soco yang terletak di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |