Gembong PKI Musso Tertembak di Desa Semanding Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Nama Desa Semanding Kecamatan Kauman Ponorogo masuk dalam catatan sejarah tentang pemberontakan PKI karena di Desa tersebut Gembong PKI Musso atau bernama lengkap Munawar Musso tertembak setelah melakukan perlawanan terhadap TNI.
Ada saksi bisu yang masih bisa dijumpai Desa Semanding tersebut, yakni berupa petilasan Blandongan (bahasa Jawa) atau kamar mandi milik warga setempat.
Advertisement
Di situ disebutkan sebagai tempat tertembaknya Musso gembong PKI yang sempat bersembunyi setelah dikejar pasukan TNI dari Balong yang juga wilayah Ponorogo.
Blandongan atau kamar mandi milik Sidik itu memang sudah dipugar dan hanya menyisakan sumurnya saja.
"Banyak warga yang kesini hanya sekedar melihat langsung dimana tempat tertembaknya Musso. Dulu di dekat Blandongan ada pohon kelapa yang bolong-bolong bekas tembakan, sekarang pohonnya sudah ditebang," ungkap Sidik kepada TIMES Indonesia Kamis (30/9/2021).
Sidik sendiri mengaku, terjadinya peristiwa tertembaknya Musso ketika itu ia masih usia anak-anak. Dia tidak sedang berada di rumah dan baru bisa menerangkan kepada khalayak dari cerita bapaknya.
Ia menceritakan Musso tertembak mati pada 31 Oktober 1948.
Menurut Sidik, tokoh-tokoh PKI seperti Amir Syarifudin dan Musso lari ke arah selatan setelah basis mereka di wilayah Dungus dikuasai TNI.
"Mereka lari ke selatan, maunya ingin menguasai Ponorogo tapi gagal," ceritanya.
Pada saat itu Musso bersama dua pengawalnya menyamar sebagai penduduk desa, dan tiba di Balong tanggal 31 Oktober 1948 pagi. "Di Balong Musso menembak mati seorang polisi yang memeriksanya," ulas Sidik.
Dengan menaiki delman rampasan dan diiringi pengawal bersepeda hari itu juga Musso melakukan penyerangan kepada anggota TNI yang mencegatnya, namun tidak mengenai sasaran.
"Karena tidak bisa menjalankan kenadaraan milik TNI yang dirampasnya, Musso lari masuk ke desa dan bersembunyi di sebuah Blandongan (tempat mandi) tersebut," sebut Sidik.
Pasukan TNI yang mengepungnya perintahkan agar Musso menyerah, " Namun yang terjadi malah sebaliknya, Musso melawan dan tertembak mati dalam peristiwa itu," jelas Sidik.
Ia juga menceritakan, bahwa sebenarnya Muso tidak langsung tewas di dalam Blandongan miliknya, tetapi sempat digotong dengan tangga karena diperjalanan tangga tersebut patah akhirnya Musso diseret begitu saja di bawa ke kota Ponorogo.
"Jadi Blandongan ini sempat menjadi tempat sembunyi dan tertembaknya gembong PKI Musso. Kalau tewasnya mungkin pada perjalanan saat dibawa menggunakan tangga yang sempat patah itu," tukas Sidik terkait tertembaknya Musso tokoh PKI yang melakukan pemberontakan di Madiun tahun 1948.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |