Perikanan Bawean Gresik Bersiap Go Internasional

TIMESINDONESIA, GRESIK – Komuditas perikanan Pulau Bawean Gresik bersiap Go Internasional. Untuk tahap awal, pemerintah daerah menggelar sosialisasi ekspor bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM).
Kegiatan ini dilaksanakan melalui hybrid yakni offline maupun online dengan menyasar pelaku UMKM yang berada di Kecamatan Tambak dan Sangkapura.
Advertisement
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindustrian Perdagangan Agus Budiono menyampaikan perikanan Bawean sangat melimpah, maka harus dimaksimalkan dengan ekspor ke sejumlah negara.
Sosialisasi Webinar yang digelar Diskoperindag Gresik (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia).
"Jika mau dan mampu melakukan ekspor mandiri secara benar dan bertanggungjawab, sehingga bisa mencapai keuntungan yang optimal," katanya, Sabtu (2/10/2021).
Agus berpesan kepada UMKM Perikanan di Pulau Bawean untuk meningkatkan kualitas produksinya. Hal ini penting agar bisa bersaing dengan produk serupa dari sejumlah daerah.
"Tentu agar bisa bersaing dengan produk dari daerah lain baik di dalam negeri maupun pesaing dari luar negeri seperti Vietnam," tambahnya.
Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Diskoperindag Gresik menambahkan sosialisasi ini untuk memberikan informasi terkait penyiapan administrasi ekspor.
"Ini untuk percepatan penyiapan persyaratan administrasi, sarana dan prasarananya, tanpa harus bolak balik untuk memenuhinya serta untuk mendapat pendampingan langsung dari lembaga penerbit ketiga sertifikat tersebut," ujarnya.
Ada tiga narasumber yang yang diundang dalam kegiatan ini. Narasumber pertama adalah M. Suhadi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim yang menyampaikan tentang prosedur memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) produk hasil perikanan.
Kemudian, ada Dudung Daenuri, Sub Koordinator Pengawasan Pengendalian dan Informasi Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya II - Tanjung Perak, yang menerangkan prosedur pemberian sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP).
Sedangkan narasumber ketiga adalah Hardono, dari BKIPM Surabaya I Juanda yang menerangkan tentang Health Certificate (HC) atau sertifikat kesehatan ikan. Ketiga narasumber ini untuk keperluan dokumen UMKM perikanan Pulau Bawean Gresik yang terus didorong Go Internasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |