Hari Batik Nasional, Perajin Batik Pamekasan Kenalkan Cara Membatik pada Anak Usia Dini

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Hari Batik Nasional, Perajin batik Pamekasan terus berupaya melestarikan budaya batik dengan mengajarkannya pada anak usia dini, Sabtu (02/10/2021).
Terdapat sejumlah pelajar yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Mulai dari kelas 1 sampai kelas 5 SD yang belajar mendalami batik di Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Advertisement
"Saat ini memang tidak sedikit pemuda-pemudi lebih memilih usaha atau profesi lain yang lebih menjanjikan dan bergengsi. Alhasil, para perajin batik yang masih bertahan adalah mereka yang usianya sudah tidak muda lagi," ujar salah satu pengrajin batik asal Pamekasan, Sri Wahyuni Fatmawati.
Yuni, panggilan Sri Wahyuni Fatmawati menjelaskan bahwa budaya membatik sudah dilakoninya sejak zaman Belanda dan diwariskan secara turun temurun.
"Dengan mengajarkan kecintaan budaya membatik pada anak sejak dini harapannya supaya batik ini tetap dilestarikan. Sehingga tidak tergerus oleh perkembangan jaman," katanya.
Sementara Nuri Najwa Bariroh, pelajar kelas 2 SD saat mengikuti kegiatan membatik bersama teman-temannya merasa senang. Bahkan, anak umur 9 tahun ini juga mempunyai keinginan untuk menjadi pengusaha batik seperti yang dilakoni pengrajin tersebut.
"Saya senang bisa mengikuti kegiatan membatik ini bersama teman-teman. Kalau sudah besar saya juga pengen jadi pengusaha batik," tutupnya saat mengikuti latihan membatik dalam momen Hari Batik Nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |