Peristiwa Daerah

TV Analog Akan Bermigrasi ke TV Digital, Begini Penjelasan Kadis Kominfo Kota Banjar

Minggu, 03 Oktober 2021 - 16:38 | 215.02k
Masyarakat diminta mempersiapkan diri untuk migrasi TV Analog ke TV Digital (foto: Susi/TIMES Indonesia)
Masyarakat diminta mempersiapkan diri untuk migrasi TV Analog ke TV Digital (foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Banjar mengimbau kepada masyarakat khususnya warga yang masih menggunakan TV analog untuk bersiap migrasi ke siaran televisi digital.

Diterangkan Kepala Dinas Kominfo, Wawan Gunawan, hal tersebut dikarenakan akan mulai diberlakukannya tahap pertama analog switch off (ASO) atau penghentian siaran TV analog paling lambat pada Tanggal 30 April 2022 mendatang dimana Kota Banjar termasuk ke dalam wilayah Jawa Barat 4.

"Jadi migrasi TV digital tersebut merupakan program kebijakan nasional yang harus dilakukan bertahap, dan diaturnya pun oleh pemerintah pusat," bebernya saat dihubungi melalui telepon.

TV Analog bKepala Dinas Kominfo Kota Banjar, Wawan Gunawan memberikan penjelasan terkait migrasi ke TV Digital (foto: Susi/TIMES Indonesia)

Wawan menjelaskan bahwa penghentian tersebut berdasarkan Undang-undang nomor 11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja, PP nomor 46 Tahun 2021 Tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran serta Peraturan Menteri Kominfo nomor 6 2021 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran.

Dengan adanya kebijakan tersebut, masyarakat khususnya yang masih menggunakan teknologi siaran televisi analog disarankan agar beralih atau bermigrasi dengan menggunakan siaran televisi digital.

"Apabila tidak beralih ke siaran televisi digital maka para pengguna TV analog tidak bisa lagi menikmati siaran televisi," ungkapnya.

Wawan membocorkan salah satu solusi untuk menikmati siaran digital pada TV Analog yaitu dengan menambahkan atau memasang perangkat tambahan berupa set top box (STB) pada TV Analog. 

"Kami sudah mulai melakukan sosialisasi termasuk melalui IG Diskominfo Kota Banjar yang selanjutnya akan disosialisasikan secara bertahap," imbuhnya.

Dikatakan Wawan, TV digital tersebut bukanlah TV Streaming yang diakses lewat gawai dan memerlukan sambungan internet.

"TV digital juga bukan TV yang berlangganan lewat kabel atau satelit dan TV Box atau Smart TV yang terhubung ke jaringan internet," tuturnya.

Televisi digital di sini, lanjutnya, yaitu TV terrestrial free to air yang menggunakan sistem digital sehingga masyarakat tidak perlu berlangganan, dan penerimaannya lewat antena UHF seperti TV analog.

Kelebihan Fitur yang dianggap memiliki nilai plus adalah TV digital memiliki fitur pemancarluasan data untuk keperluan seperti peringatan dini kebencanaan, bahasa isyarat dan informasi publik lainnya.

Dengan TV digital ini, maka secara visual Televisi menjadi bersih dan jernih suaranya juga canggih tekhnologinya selama sinyalnya bisa menerima siaran televisi,  berbeda dengan TV analog yang saat sinyalnya melemah maka secara visual gambarnya semakin kabur.

"Nantinya kualitas gambar dan suara yang didapatkan jadi superior. Gambarnya tidak seperti semut atau blur pada saat sinyal lemah," jelasnya.

Alasan kenapa harus melakukan migrasi ke Televisi digital itu di antaranya karena program siarannya lebih banyak dan TV digital menghadirkan kualitas tayangan visual dan audio sampai dengan kusitas high definition. Dengan TV digital, 7 sampai 13 Lembaga Penyiaran akan berbagi infrastruktur (tower), pemancar dan efisien energi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES