Peristiwa Daerah

Hari Batik Nasional, GKBRAy Paku Alam Ajak Warga Yogyakarta Jaga Makna Batik

Minggu, 03 Oktober 2021 - 20:17 | 46.72k
GKBRAy Paku Alam didampingi General Manager Royal Ambarrukmo (kanan) beserta perwakilan pimpinan Bank Indonesia saat berfoto bersama. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
GKBRAy Paku Alam didampingi General Manager Royal Ambarrukmo (kanan) beserta perwakilan pimpinan Bank Indonesia saat berfoto bersama. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan Royal Ambarrukmo Yogyakarta menggelar Peringatan Hari Batik Nasional (HBN) ke-12 di Pendopo Agung Ambarrukmo Yogyakarta. Tema yang diangkat adalah Semangat Bangkitkan Batik.

Acara yang telah menerapkan standar protokol kesehatan tersebut dibagi dua sesi acara yaitu pagi dan sore. Pada pagi dikhususkan bagi pengurus dan anggota Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad.  Sedangkan sore dihadiri secara langsung oleh GKBRAy Paku Alam, instansi pemerintahan Provinsi DIY dan Kabupaten Sleman serta seluruh relasi baik dari Sekar Jagad.

Advertisement

Pada dua sesi acara ini sekaligus diperkenalkan buku Batik Nitik karya Prof Dr Ir Murdijati Gardjito. Pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan sinopsis singkat perkembangan Batik secara lengkap sejak pertama kali.

Hari Batik Nasional jogja 2GKBRAy Paku Alam memberikan pidato secara singkat di Pendopo Agung Ambarrukmo. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)

Kemudian wawasan mengenai Batik di mana motif batik tertua adalah Nitik. Rangkaian titik yang terangkai cantik menjadi motif indah Batik hingga saat ini. Perkembangan Batik juga disampaikan sejak era Sri Sultan HB VII di wilayah Kembang Songo dan Blawong, Bantul. 

GKBRAy Paku Alam mengapresiasi Paguyuban Sekar Jagad yang telah konsisten mengawal batik. Menurutnya, saat ini batik telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009. Gusti Kanjeng Bendoro Ayu mengaku bangga bahwa batik dari kota Yogyakarta telah diakui hingga mancanegara.

“Saya begitu senang dan bangga bahwa kota Yogyakarta memiliki semangat besar terhadap batik. Batik saat ini telah mendunia, begitupun kota tercinta kita ini. Mari kita sama-sama menjaga dan merawat makna dari sebuah batik,” kata GKBRAy Paku Alam dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Minggu (3/10/2021).

Hari Batik Nasional jogja 3

Kemudian, acara dilanjutkan juga lelang Batik Pandemi, kain-kain Batik yang karya pengrajin batik berasal dari Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulon Progo dengan mengangkat sebuah tema-tema pandemi yang dikreasikan dengan motif-motif Batik klasik. 

Kain-kain batik tulis yang cantik dilelang dengan harga fantastis mulai dari 2 juta hingga 7 juta. Hasil lelang pada sore hari ini nanti akan disumbangkan kepada para pengrajin batik dari daerah-daerah yang menjadi binaan paguyuban Sekar Jagad. Seluruh karya Batik yang dilelang merupakan karya Batik tulis bersertifikat dan kaya akan cerita sebagai pengingat masa pandemi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES