Program Mageri Segoro Dapat Dukungan Pakar Hidrologi Undip

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Program Polda Jateng Mageri Segoro mendapat apresiasi tinggi dari pakar hidrologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof DR Ir Nelwan Dipl HE.
Prof Nelwan menilai, abrasi pantai yang terjadi di Demak sudah sangat parah. "Salah satu cara terbaik untuk menangkal abrasi adalah menanam mangrove," katanya, Senin (4/10/2021) pagi.
Advertisement
Nelwan menegaskan, tanaman mangrove terbukti efektif menahan abrasi air laut. Ia mengaku salut dan memberi apresiasi tinggi terhadap rencana Polda Jateng menanam 1 juta mangrove lewat Program Mageri Segoro.
Nelwan juga meminta agar keberadaan mangrove yang sudah ditanam nantinya, tetap dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak. Pasalnya, banyak orang tak bertanggung jawab meminati tanaman ini karena nilai jualnya yang tinggi.
"Program bagus Polda Jateng menanam mangrove, ini harus dijaga. Mangrove punya nilai ekonomis yang tinggi. Kalau perlu nanti dipasang CCTV," pesannya.
Ia juga menandaskan, perlu adanya upaya berkesinambungan agar krisis abrasi pantai di Jawa bisa diatasi.
Nelwan membenarkan data tentang mundurnya garis pantai di wilayah Demak hingga 5 kilometer dan berujung pada banjir rob yang selalu terjadi di wilayah itu.
Ia tak menampik, apabila abrasi pantai di Sayung Demak adalah yang terparah di Indonesia.
Berdasarkan data penelitian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, abrasi yang terjadi di Kecamatan Sayung sejak 1994 diperkirakan yang terbesar di kawasan pantai utara dan selatan Jawa. Bahkan di Indonesia.
Luas kawasan yang terkena erosi mencapai 2.116,54 hektar yang menyebabkan garis pantai mundur sepanjang 5,1 kilometer dari garis pantai di tahun 1994 lalu.
Dampak banjir rob yang terjadi di kawasan itu karena kerusakan bangunan tempat tinggal, salinitas air tanah, kerusakan lahan tambak, dan kehilangan lahan, serta kerusakan pada kendaraan atau peralatan kerja. Dari data tersebut juga diketahui laju abrasi terbesar yang ada di Sayung terjadi di Desa Bendono.
Rujukan tentang parahnya abrasi di Kecamatan Sayung, khususnya Desa Bendono menjadi salah satu pertimbangan Polda Jateng meluncurkan program Mageri Segoro yang dipusatkan di desa tersebut.
Di desa itu akan ditanam 10 ribu bibit mangrove, dilanjutkan dengan pemberian bantuan sosial pada masyarakat bahari, vaksinasi, serta panen kerang.
Selain di Bendono, Polda Jateng juga menggelar kegiatan Mageri Segoro di 13 Polres lain. Secara bertahap dan berkesinambungan, 1 juta bibit mangrove akan ditanam di sepanjang pesisir Jateng. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |