Peristiwa Daerah

Mengenal Markas Kodim 0713 Brebes yang Dulunya Menjadi Markas Intel Belanda

Selasa, 05 Oktober 2021 - 12:37 | 134.25k
Wijanarto Sejarahwan Pantura, Kepala Bidang Kebudayaan. (Foto: Aan For TIMES Indonesia)
Wijanarto Sejarahwan Pantura, Kepala Bidang Kebudayaan. (Foto: Aan For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BREBES – Markas Kodim 0713/Brebes ternyata menyimpan berbagai catatan sejarah, pada masa revolusi 1945-1949  dan  pada tahun 1965 saat terjadi penumpasan G30S PKI, digunakan sebagai markas tentara Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau sekarang dikenal sebagai Kopassus.

Kantor yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Brebes, Jawa Tengah ini juga pernah menjadi Markas Intel Belanda atau Nevis dalam  memata-matai ataupun memantau pergerakan para pejuang Indonesia.

Advertisement

Wijanarto, S.Pd. M.Hum, sejarawan asal Brebes yang juga Kepala bidang Kebudayaan,  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes menjelaskan, menurut catatan sejarah, markas Komando Distrik Militer 0713 Brebes telah menjadi saksi bisu banyak peristiwa bersejarah.

Wijanarto b

"Catatan sejarah, pada masa revolusi 1945-1949  dan  pada tahun 1965 saat terjadi penumpasan G30S PKI, digunakan sebagai markas tentara Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau sekarang dikenal sebagai Kopassus," ucapnya, Selasa (4/10/2021).

Wijarnarto menambahkan, saat agresi militer Belanda, tentara NICA juga menjadikan gedung tersebut pusat komando.

“Tentara Nica berusaha merebut kemerdekaan RI di kurun waktu 1945-1949, mereka mendirikan markas Nevis karena letaknya sangat strategis di Jalan Daendels atau jalan Pantura. Sekarang bernama Jalan Jenderal Sudirman,” terangnya

Namun selang kurun waktu  16 tahun kemudian setelah peristiwa revolusi, mulai 7 Oktober 1965, Makodim Brebes dijadikan markas Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau Kopassus, guna menumpas pengikut PKI yang melarikan diri dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

Sejak itulah RPKAD mendirikan markas di dua tempat yaitu di Tanjung (Koramil 04 Tanjung saat ini) untuk membackup pergerakan di wilayah Brebes Tengah serta di Makodim Brebes untuk membackup jalur Pantura atau Brebes kota dengan nama Operasi Pagar Betis.

Wijanarto c

“Puncaknya adalah penumpasan anggota gerakan kiri maupun simpatisannya itu (PKI), saat menggelar rapat akbar di Alun-alun Brebes pada 18 Oktober 1965. Mayat-mayat mereka dihanyutkan di Sungai Pemali,” sambungnya.

Selain Makodim Brebes sebagai zonasi inti,  bangunan pendukung lainnya adalah markas vice police Brimob yang didirikan tahun 1920 sekarang adalah Polres Brebes.

“Sebelum menjadi Polres Brebes, markas vice police Brimob dijadikan rumah dinas guru,” tandasnya.

Dandim Letkol Armed Haikal Sofyan mengaku bahwa dirinya baru mengetahui bahwa Makodim Brebes memiliki catatan sejarah yang luar biasa dan sampai saat ini belum ada narasi sejarah yang valid.

“Menurut saya memang harus ada catatan-catatan secara otentik yang bisa menjelaskan kepada generasi kita selanjutnya tentang perjuangan TNI dan rakyat Indonesia di Brebes,” ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES