Bengkel Kriya Daun 9996 Surabaya Manfaatkan Sampah Daun Jadi Karya Bernilai

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Siapa sangka sebuah daun juga dapat dijadikan karya yang sangat menarik dan berguna. Di Surabaya terdapat UMKM yang aktif mengolah daun kering menjadi produk unik yaitu Bengkel Kriya Daun 9996.
Dun kering diolah sedemikian rupa hingga menjadi handicraft cantik. Kerajinan tangan berbahan daun kering itu bisa berbentuk tempat tissue, tutup lampu, atau box serba guna.
Advertisement
Produk-produk dari Bengkel Kriya Daun tersebut sudah dipasarkan hingga keluar negeri seperti Amerika hingga Dubai negara-negara tersebut sangat tertarik dengan produk kerajinan tangan ini.
Daun-daun kering tersebut diolah sedemikian rupa dengan teknik-teknik yang berbeda setiap daunya agar mudah untuk dibentuk kerajinan. Kerajinan yang dihasilkan tersebut meliputi tempat abu jenazah, tempat kopi, buku, hingga baju pengantin terbuat dari daun yang sudah dibentuk hingga dijahit dan diberi hiasan berupa batu-batuan.
Produk dari Bengkel Kriya Daun 9996 (FOTO: Instagram kriyadaun1606)
Diungkapkan oleh Siti Retnanik sebagai pemiliki dari UMKM Bengkel Kriya Daun 9996 bahwa merintis usaha tersebut dimulai dari 25 tahun yang lalu.
"Saya pertama kali meluncurkan produk itu door to door, belum berani ikut pameran, belum berani titip jadi saya nganter anak itu saya bawa, pengajian saya bawa, kemanapun saya bawa, tapi tidak lupa saya bawa kartu nama," ungkap Siti Retnanik akrab disapa Nanik Daun saat pemaparan di acara Local Heroes Jawa Timur Bangkit di Jatim Fair pada (9/10/2021).
Nanik Daun berani terjun ke pasar mulai tahun 2000 saat Delta Plaza pertama kali buka dan menitipkan berupa di tempat yang sederhaana kardus dan dipasarkan disekitar Mall tersebut.
"Alhamdulillah saya dapat buyyer dari Perancis, tempat kemasan coklat," ungkapnya.
Nanik mengaku pernah sangat-sangat terpuruk karena kejadian bom di Indonesia hingga penjualanya menurun drastis.
"Saya terpuruk akibat kejadian bom Bali sama bom Marriot itu buyyer saya hilang semua, kalau Korea saya lewat exportir Bali, itu tidak ada pemesanan sama sekali. Saya terpuruk 3 tahun," jelas wanita kelahiran Jember.
Meski begitu, Nanik tetap gigih mengenai pengembangan UMKM nya tersebut karena sudah memberdayakan lingkungan sekitar sehingga usaha tersebut berjalan hingga sekarang.
"Saya kan harus bangkit, harus semangat, tidak putus asa jadi saya bikin produk terus. Saya yakin kalau niat saya nolong pasti ada jalan," tuturnya.
Meski ada pandemi, penjualan tidak terpangaruh dan barang yang laku saat pandemi ini adalah tempat abu jenazah yang dipesan oleh pembeli dari Inggris.
Pesan khusus diberikan Nanik untuk UMKM di Jawa Timur agar dapat menembus pasar global yaitu menjaga eklusif dari barang yang dipesan dari negara tertentu untuk tidak memasarkan ke negara lain.
"Modalnya itu sabar dan telaten. Sabar menghadapi segala macam karakter konsumen, permintaan konsumen, telaten mengumpulkan pundi-pundi (bahan) kita berbahan daur ulang gini ini kan harus sabar," pesan dari Nanik Daun.
Mengenai katalog barang-barang yang menarik di Bengkel Kriya Daun 9996 dapat dilihat melalui instagram kriyadaun1606 atau dapat langsung datang ke rumah di Ngagel Mulyo No 23A Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |