Peristiwa Daerah

Mulai Buka Lagi, Pedagang Pasar Pundensari Madiun Kompak Menari

Minggu, 10 Oktober 2021 - 15:59 | 73.77k
Para pedagang Pasar Pundensari menampilkan atraksi tari di depan pengunjung. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Para pedagang Pasar Pundensari menampilkan atraksi tari di depan pengunjung. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Setelah tutup hampir 3 bulan karena PPKM, Pasar Pundensari di Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun kembali dibuka. Pengunjung pun berangsur ramai meskipun belum normal seperti sebelumnya.

"Kapasitas dan tempat duduk sudah disesuaikan. Kebetulan areal pasar cukup luas dan tempatnya terbuka," ujar Rogi Eko Feriandik, Lurah Pasar Pundensari, Minggu (10/10/2021).

Advertisement

Andik sapaan akrabnya mengungkapkan, dibukanya Pasar Pundensari sebagai solusi atas keluhan pedagang. Selain itu, pihak pengelola sudah berkoordinasi dengan pihak yang berwenang saat berencana membuka kembali Pasar Pundensari.

"Sejak pandemi Covid-19, kami sudah menjalankan protokol kesehatan (prokes). Sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan sudah tersedia," ungkap Andik.

Pasar-Pundensari-2.jpgTempat makan di areal Pasar Pundensari terasa asri dan sejuk di bawah pepohonan. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Sesuai konsep yang diusung, tampilan Pasar Pundensari dibuat khas tradisional Jawa. Para pedagang dan pelayan semua mengenakan pakaian khas batik dan lurik atau kebaya. Atraksi yang ditampilkan juga berbau kesenian Jawa.

Salah satunya happening art berupa tarian Jaranan yang dibawakan oleh pedagang dan petugas pasar. Meskipun hanya berlangsung sekitar 5 menit, pengunjung cukup terhibur. Banyak yang mengabadikan lewat gawainya masing-masing saat pertunjukan berlangsung.

"Setiap hari Minggu kami buat pertunjukan kesenian yang berbeda," ungkap Andik.

Pengunjung juga terlihat menikmati suasana alam pedesaan Pasar Pundensari yang terletak di pinggir areal persawahan penduduk. Selain tempat yang adem, aneka makanan khas tersedia dengan harga ramah di kantong. 

"Alhamdulillah sudah mulai ramai. Karena lama tutup ya rasanya kayak pertama kali jualan. Yang penting telaten dan sabar," tutur Endang Sulastri penjual nasi brokohan.

Pasar-Pundensari-3.jpgBanyak spot foto yang bisa dipilih pengunjung di Pasar Pundensari. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Pelayanan kepada pengunjung juga dijaga betul oleh pengelola Pasar Pundensari. Mulai dari ujung jalan masuk ada yang mengarahkan tempat parkir. Di gerbang pasar ada yang mengingatkan untuk cuci tangan dan memakai masker.

"Bahkan kalau ada pengunjung yang pingin foto, petugas kami ada yang membantu mengambilkan gambar," ungkap Bernardi Sabit Ketua Pokdarwis Setopuro Desa Gunungsari.

Promosi lewat sosial media juga gencar dilakukan. Menurut Bernardi, ketenaran Pasar Pundensari justru banyak didukung oleh netizen yang pernah berkunjung. Mereka kerap memposting foto saat makan atau pose di spot foto yang tersedia.

"Pedagang selalu kami ingatkan untuk memberikan pelayanan yang ramah dan santun. Melayani dengan senyum saja pembeli sudah senang," kata Bernadi.

Selama PPKM masih berlangsung, pihak pengelola Pasar Pundensari, Kabupaten Madiun mengimbau agar pengunjung tetap mematuhi prokes. Dari hasil survei yang dilakukan selama pasar dibuka, Bernadi mengungkapkan sekitar 80 persen pengunjung sudah divaksin. Lama waktu kunjung juga dibatasi maksimal 20 menit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES