Peristiwa Daerah

Dokter Dipa, Direktur RS di Tegal yang Hobi Berkuda: Tubuh Jadi Bugar

Selasa, 12 Oktober 2021 - 08:19 | 130.78k
dr Muhammad Dipa Daulatala punya hobi berkuda. (Foto : Dimas Reza Yogatama For Times Indonesia)
dr Muhammad Dipa Daulatala punya hobi berkuda. (Foto : Dimas Reza Yogatama For Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TEGAL – Berkuda menjadi hobi dr Muhammad Dipa Daulatala, dokter asal Desa Majasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Hobi yang tak banyak digeluti atau dipilih orang.  Selain tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, menikmati hobi ini juga tak mudah. Tapi itulah yang dipilih Direktur RS Harapan Sehat Slawi.

"Jadi waktu Covid-19 pertama kali menyerang di Indonesia, saya melihat anak-anak tidak pada sekolah dan hanya main handphone, nonton televisi serta kurang gerak. Maka saya suruh anak-anak belajar merawat kuda karena kebetulan waktu itu saya juga baru beli kuda yang baru berusia setahun,"  paparnya kepada TIMES Indonesia.

Advertisement

Muhammad Dipa Daulatala 2

Dokter Dipa menjelaskan, untuk bisa naik kuda, butuh latihan khusus dan rutin. Juga, butuh mengenali karakter dan sifat kuda tersebut. "Kalau kuda yang pertama kali saya beli kan usianya setahun, itu belum bisa dinaikin. Ya paling awalnya hanya kasih makan dan melatih fisik waktu itu. Salah satu mengenal karakter dan pengetahuan tentang kuda ya di situ," tambahnya.

Di sisi lain, hobi naik kuda akan meningkatkan kebugaran fisik dan keseimbangan serta koordinasi tubuh pada fungsi lainnya seperti kekuatan otot, akselerasi refelks tubuh dan lainnya.  "Tidak sekadar duduk, perlu posisi yang benar selama berkuda dan cara memegang tali kendalinya harus tepat. Jadi, penunggang kuda haruslah memiliki fisik yang bugar," katanya.

Kegiatan berkuda juga dapat menstimulasi organ internal seperti halnya berjalan kaki yang dapat membantu fungsi liver dan pencernaan. "Kita bisa membakar kalori. Dengan meningkatkan kecepatan dan durasi perlakuan kuda juga akan meningkatkan intensitas latihan dan membakar lebih banyak kalori," tambahnya.

Muhammad Dipa Daulatala 3

dr Muhammad Dipa Daulatala mengungkapkan, risiko terbesar untuk hobi berkuda adalah jatuh hingga terinjak kuda.  "Lebih sakit diinjak kuda karena kita ketimpa beban yang berat juga, sekitar 350 kilogram. Risiko lain, jika kuda mati  harganya lumayan, kisaran Rp25 juta hingga ratusan juta," jelasnya.

Jika ingin menunggang kuda, kata dokter Dipa, harus ada pengamannya seperti helm, sepatu, sarung tangan dan pelindung dada. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES