Seribu Tahun Garudamukha, Motivasi Kembalikan Kejayaan Lamongan di Era Airlangga

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menjadikan momen peringatan 1000 tahun Garudamukha sebagai suntikan motivasi untuk dapat mengembalikan kejayaan Kabupaten Lamongan, seperti yang pernah dicapai pada masa Raja Airlangga.
Ia mengatakan, bahwa berdasarkan data-data yang telah berhasil dikumpulkan oleh banyak peneliti, pegiat komunitas sejarah dan peninggalan arkeologi yang masih ada di lapangan, diperoleh gambaran yang cukup akurat mengenai kondisi wilayah Lamongan pada Abad 11 sudah merupakan wilayah yang ramai.
Advertisement
Selain itu, dari Prasasti Cane peninggalan Airlangga juga diketahui bahwa Lamongan pada zaman itu sudah menjadi jujugan pedagang dari berbagai negara.
"Prasasti Cane, di samping berisi mengenai status perdikan atas Desa Cane, juga mengatur tentang ketentuan pajak atas orang asing yang berdagang di wilayah Cane pada masa itu, seperti bangsa Arya (India), Sinhala (Thailand), Campa (Vietnam), Khamir (Kamboja), Keling (India), dan lainya," kata Bupati Yes, saat peringatan seribu tahun Garudamukha, di Bumi Perkemahan Mahoni Raya, Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Rabu (27/10/2021).
Menurutnya, apa yang tertuang dalam Prasasti Cane tersebut menunjukkan bahwa dimasa lalu wilayah Lamongan sudah menjadi persinggahan pedagang asing dan telah mengenal perdagangan internasional.
"Berbagai bentuk barang dagangan seperti kain, Kulit, benda porcelain, rempah-rempah, logam emas, perak, perunggu, besi, batu mulia, garam, juga komoditas kayu Cendana dan lainnya," tutur Bupati yang akrab disapa Bupati Yes itu.
Bahkan, kata Bupati Yes, dalam prasasti tinggalan Airlangga lainnya juga disebutkan berbagai bangunan yang berfungsi sebagai penunjang kehidupan masyarakatnya. "Seperti bangunan pengendali banjir, bangunan suci (tempat ibadah), juga patirtaan yang juga sekaligus berfungsi sebagai saluran irigasi pertanian," ujarnya.
Dari sekian banyak bangunan suci pada masa kepemimpinan Airlangga, Candi Pataan adalah salah satu yang tersisa.
Merujuk pada catatan sejarah tentang kejayaan masa Airlangga tersebut, Bupati Yes kemudian menjadikan peringatan seribu tahun Garudamukha sebagai titik balik kejayaan Lamongan. Tepat seribu tahun yang lalu, anugerah Raja Airlangga tersebut dikukuhkan sebagai tugu kejayaan atau Jaya Stamba Airlangga ditegakkan di Bumi Lamongan.
"Dengan demikian, tentu bukan sesuatu yang berlebihan, jika pada kesempatan ini saya selaku Bupati Lamongan, dengan mengambil sejarah yang terjadi di Candisari ini, sekaligus wilayah Kabupaten Lamongan pada umumnya, menyatakan bahwa bulan Oktober 2021 ini adalah titik balik kejayaan Lamongan. Dan untuk menandai Titik balik kejayaan Lamongan tersebut, saya kukuhkan sebuah tugu dengan simbol Garudamukha, sebagai spirit perjuangan menuju kejayaan Lamongan," ucap bupati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |