Peristiwa Daerah

Pers Berperan Penting Mendorong Sumpah Pemuda

Rabu, 27 Oktober 2021 - 21:02 | 28.11k
Pameran Virtual bertajuk ''Lawan'', yang diselenggarakan oleh Museum Sumpah Pemuda, Rabu (27/10/2021) secara daring diikuti ratusan siswa dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. (Foto: Tangkapan Layar)
Pameran Virtual bertajuk ''Lawan'', yang diselenggarakan oleh Museum Sumpah Pemuda, Rabu (27/10/2021) secara daring diikuti ratusan siswa dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. (Foto: Tangkapan Layar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Media massa pada era pergerakan nasional, utamanya surat kabar berperan penting mendorong terlaksananya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Hal itu terungkap dalam Pameran Virtual bertajuk "Lawan!", yang diselenggarakan oleh Museum Sumpah Pemuda, Rabu (27/10/2021) secara daring diikuti ratusan siswa dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Advertisement

Para peserta dapat melihat koleksi Museum Sumpah Pemuda secara virtual seperti tokoh-tokoh pers, serta kliping surat kabar yang tersaji tiga dimensi, dipandu oleh kurator museum Sumpah Pemuda Bhakti Ari serta Eko Septian.

Bhakti mengungkapkan mengapa tokoh Tirto Adhi Soerjo dijadikan sebagai Bapak Pers Indonesia karena dialah yang menjadi pelopor perlawanan terhadap kolonial melalui media cetak.

"Ketika itu Tirto memimpin surat kabar Medan Prijaji tahun 1907, dan menggalakan perlawanan dengan pena, mengkritik pemerintah kolonial dan memberitakan hal-hal berbau pribumi," jelas Bhakti.

Tak hanya Tirto, bahkan Proklamator Soekarno pun menjadikan surat kabar sebagai alat perlawanan terhadap kolonial melalui kritik-kritik yang tajam bahkan satir.

ebinar

"Tahun 1932, surat kabar Pikiran Rakjat yang ketika itu dipimpin oleh Soekarno bahkan memuat karikatur perlawanan terhadap imperialisme. Itu menunjukkan bahwa para pendiri bangsa sangat cerdas memanfaatkan media massa," tambah Eko.

Salah satu peserta guru sejarah SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Heni Purwono mengaku pameran virtual ini sangat menarik dan mencerahkan untuk para siswa.

Ia berharap karena masih ada waktu sampai 9 November mendatang, para guru sejarah dapat mengajak siswanya untuk mengikuti pameran ini.

"Ini sangat menarik. Siswa diberi kekayaan sumber sejarah yang sangat banyak dan jarang ada di buku pelajaran sejarah," kata Heni.

Lewat pameran virtual ini tambah Heni, para siswa jadi tahu, Sumpah Pemuda tidak secara spontan terjadi, tapi ada proses literasi di dalamnya. Pencerahan melalui media massa.

Heni berharap karena acara ini gratis, aman dari penularan Covid-19 dan banyak juga hadiahnya, para guru mengajak siswanya untuk mengikuti acara ini. "Mumpung momennya pas, besok Hari Sumpah Pemuda" tandas Heni Purwono, guru sejarah SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES