Peristiwa Daerah

Mitos Lempar Koin saat Melintas Jalan Raya Krumput Banyumas, Sesepuh: Kepercayaan Sejak Jaman Belanda

Kamis, 28 Oktober 2021 - 19:02 | 223.02k
Pengendara yang melintas di jalan Krumput Banyumas sedang melempar uang koin. Konon jalan ini dianggap angker oleh sebagian warga. (FOTO: Sutrisno/TIMES Indonesia)
Pengendara yang melintas di jalan Krumput Banyumas sedang melempar uang koin. Konon jalan ini dianggap angker oleh sebagian warga. (FOTO: Sutrisno/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Masyarakat di Indonesia pada umumnya masih percaya adanya mitos atau cerita misteri yang turun temurun. Seperti halnya di Banyumas, berkembang kepercayaan lempar koin atau uang saat berkendara ketika melewati jalan raya Krumput, jalan yang menghubungkan antara Cilacap-Banyumas ketika akan menuju ke Kebumen.

Penelusuran TIMES Indonesia, Kamis (28/10/2021), Jalan yang berkelok tajam dan naik turun cukup curam tersebut dipercaya oleh masyarakat sekitar adalah daerah angker. Ada kepercayaan bila melewati jalan raya Krumput pengendara tidak boleh sembarangan berucap kotor, meludah, dan disarankan untuk melempar uang koin.

Advertisement

Terdapat sebuah pohon beringin cukup besar yang berada di pinggir sungai saat memasuki jalur Krumput dari arah Buntu. Di dalam pohon beringin tersebut terdapat sebuah pohon jati tua. Sedang di seberang sungai dipercaya terdapat 6 batu besar yang disebut Batu Galas. Konon disitulah tempatnya kerajaan jin.

Pengendara-yang-melintas-di-jalan-Krumput-Banyumas-sedang-melempar-uang-koin-3.jpg

Menurut tokoh dan sesepuh masyarakat Krumput bernama Ahmad Yani, pohon Beringin yang menyatu dengan pohon jati tersebut sudah ada sejak jaman dahulu. Disitulah pada medio 2013 terjadi kecelakaan bis hingga masuk sungai dan menewaskan puluhan orang.

"Tepat memasuki jalan raya Krumput yang dipercaya orang harus melempar uang koin terdapat sebuah pohon beringin cukup besar yang membungkus pohon Jati, disitulah orang menganggap tempatnya angker, karena di tempat itu sering terjadi kecelakaan," katanya.

Ditambahkan Ahmad Yani, 85 persen warga di sekitar Krumput mempercayai karena diantaranya pernah melihat makhluk yang tak kasat mata. Yani juga mengaku bahwa dirinya secara kasat mata melihat penampakan makhluk ghaib di sekitar jalan raya Krumput.

Namun Ahmad Yani menyarankan bahwa keyakinan yang utama dimanapun berada hanyalah oada Sang Pencipta. Dan diharapkan tidak takut apalagi meminta sesuatu. Dan Ia juga menyarankan agar kemanapun bepergian agar membaca doa.

Pengendara-yang-melintas-di-jalan-Krumput-Banyumas-sedang-melempar-uang-koin-4.jpg

"Walaupun itu sudah menjadi turun temurun hingga menjadi sebuah mitos, namun percayalah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berdoalah selalu kemanapun hendak bepergian," sarannya.

Sementara seorang warga lain yang kebetulan melintas menuju Purwokerto dan sedang beristirahat di salah satu cafe bernama Imdadu Rohma menjelaskan percaya tidak percaya. Hanya saja karena sering melewati Krumput dirinya suka melempar uang koin untuk orang berada di pinggir jalan.

"Saya sering lewat sini, karena banyak orang bilang kalau lewat Krumput harus bilang permisi dan melempar uang recehan, jadi saya pun kadang ikut melempar, itupun bila ada koin, jadi tidak sengaja disiapkan mas," katanya.

Imdadu pun selalu berdoa ketika dimanapun berada, karena baginya semua hal yang terkait mistis dan sejenisnya itu ada.

"Sayapun hanya berserah diri dengan Sang Pencipta tetapi tetap menghormati adat dan kebiasaan daerah setempat," pungkasnya terkait mitos lempar uang di jalan raya Krumput. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES