Peristiwa Daerah

Promosikan Manfaat Kelapa Sawit, BPDPKS dan PGRI Jateng Gelar Edutalk Bagi Para Guru

Rabu, 10 November 2021 - 23:14 | 59.17k
Suasana kegiatan Palm Oil Edutalk dengan tema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kelapa Sawit. (Foto: Dok. Humas PGRI Jateng) 
Suasana kegiatan Palm Oil Edutalk dengan tema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kelapa Sawit. (Foto: Dok. Humas PGRI Jateng) 

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Tengah telah usai menggelar kegiatan Palm Oil Edutalk dengan tema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kelapa Sawit.

Acara yang berlangsung online dan offline beberapa waktu lalu ini bertujuan untuk mengenalkan kelapa sawit sebagai bahan baku bermanfaat. 

Advertisement

Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi, menjelaskan manfaat sawit harus dipahami semua pihak, termasuk para guru agar memberikan informasi yang benar tentang manfaat kepala sawit kepada siswanya. 

"Manfaat sawit harus dipahami oleh semua pihak, dan guru adalah sosok orang yang paling memungkinkan memberikan efek yang sangat cepat untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat dan peserta didik,” kata Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) tersebut saat memberikan penjelasan pada awak media, Rabu (10/11/2021). 

Selain itu, Muhdi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut untuk promosi positif kelapa sawit kepada Insan Pendidikan. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPTIK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Siswanto menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas komitmen para guru se Jawa Tengah di bawah PGRI yang mau berbagi komitmen dalam promosi positif tersebut.

Palm Oil Edutalk a

“Dengan semakin banyaknya guru dan siswa yang mengenal minyak kelapa sawit maka sejatinya telah disebar para juru kampanye mengusung informasi tentang sawit dan produk olahannya,” kata Siswanto. 

Dikatakan Siswanto, industri perkebunan kelapa sawit Indonesia telah menunjukkan pencapaian yang sangat pesat. Pencapaian tersebut berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara maupun besarnya tenaga kerja yang terserap.

Selain itu, dijelaskan Siswanto, sektor industri perkebunan kelapa sawit juga terbukti mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan sawit. Diketahui, persentase penduduk miskin di sekitar perkebunan sawit jauh lebih rendah dibandingkan angka penduduk miskin nasional. 

“Industri minyak kelapa sawit dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Siswanto. 

Sementara itu, Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah, Aris Munandar mengatakan bahwa, tingkat pemahaman Guru dan siswa tentang kelapa sawit menjadi meningkat setelah mengikuti kegiatan ini. 

Aris juga mendukung apabila nantinya informasi tentang kelapa sawit ini menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran pada instansi Pendidikan. 

“Informasi tentang sawit dapat menjadi suplemen dalam kurikulum pembelajaran. Atau mungkin sebagai kurikulum muatan lokal untuk bisa memberikan tingkat pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak,” kata Aris. 

Selain itu, Aris juga mendukung jika informasi tentang sawit disebarkan di lingkungan Pendidikan hingga lingkungan masyarakat. 

“Hal-hal yang substansial dan sangat dibutuhkan dalam menambah wawasan anak-anak, guru-guru, dan masyarakat terhadap kelapa sawit” kata Aris.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bidang Internasional dan Pengembangan SDM DPP APKASINDO, Djono Albar Burhan menegaskan bahwa kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kelapa sawit.

"Baik yang daerahnya merupakan penghasil sawit maupun yang bukan, semua tidak lepas dari sawit," kata Djono. 

Disampaikan Djono, penggunaan kelapa sawit tidak hanya terbatas untuk minyak goreng saja, tetapi kelapa sawit ditemukan dalam berbagai bahan kebutuhan sehari-hari. Seperti kosmetik, lipstik, obat-obatan, hand sanitizer, hingga berbagai macam jenis makanan ringan yang ada di minimarket juga memiliki kandungan minyak sawit di dalamnya. 

"Itulah hebatnya kelapa sawit, bisa jadi bahan baku berbagai macam industri," ungkap Djono. 

Meskipun berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat dunia dan perekonomian nasional, kelapa sawit masih saja menghadapi banyak tantangan. Selain persaingan ekonomi global, maraknya isu-isu negatif dan belum dipahaminya manfaat kelapa sawit secara menyeluruh menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan di dalam negeri. 

Tidak hanya berdampak pada munculnya persepsi negatif di masyarakat awam, stigma negatif sawit ini secara terstruktur juga menyasar generasi muda dan peserta didik di sekolah.

Dalam kegiatan ini, sebagai upaya menyampaikan fakta objektif tentang kelapa sawit, BPDPKS juga menghadirkan narasumber dari praktisi kelapa sawit yaitu Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Edi Wibowo, Bidang Sustainability Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bandung Sahari, CSR Officer PT Sinarmas Agribusiness and Food Donni Indra, serta Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Irma Rachmania. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES