Peristiwa Daerah

Budidaya Labu Madu di Probolinggo Raup Untung Puluhan Juta Rupiah

Jumat, 12 November 2021 - 22:04 | 83.48k
Hasan Prasojo menunjukkan labu madu yang ditanamnya. (Foto: Farid Fahlevi for TIMES Indonesia)
Hasan Prasojo menunjukkan labu madu yang ditanamnya. (Foto: Farid Fahlevi for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ada buah bernama Labu Madu. Buah ini merupakan buah yang terbilang unik dan baru di Indonesia, utamanya Kota Probolinggo, Jawa Timur. Seorang petani yang membudidaya Labu Madu ini, meraup keuntungan puluhan juta rupiah dengan menanamnya di lahan seluas dua ribu meter persegi.

Di lahan dua ribu meter persegi inilah, seorang petani bernama Hasan Prasojo, warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo berhasil membudidayakan Labu Madu atau Pumpkin Butternut yang bibit aslinya dari Negara Belanda.

Advertisement

Labu Madu atau lebih akrab disebut labu botol tergolong jenis tanaman baru di Indonesia, khususnya di Kota Probolinggo ini tidak seperti tanaman bawang merah. Labu Madu ini tergolong mudah dalam segi perawatannya.

Menurut Hasan Prasojo, dalam jangaka tiga bulan, sudah bisa memanen untuk lahan seluas dua ribu meter persegi atau sekitar 2,500 pohon dan bisa menghasilkan buah labu 6 sampai 7 ton, jika dinominalkan mencapai Rp 60 juta.

Setiap pohon bisa berbuah 3 sampai 4 labu, dengan berat total sekitar 3 kilogram. Labu ini bisa berkembang dengan baik di daratan 15 meter di atas permukaan laut, hanya saja saat baru tumbuh perlu air melimpah dan sinar matahari cukup.

“Meski sering diserang hama kutu kebul, sejenis kupu-kupu berukuran kecil, namun dengan pemupukan organik, tanaman labu ini mampu tumbuh dan berbuah dengan maksimal,” terang Hasan.

Hasan mengatakan, buah labu yang satu ini, mengandung nutrisi tinggi, antioksidan, beta karoten, vitamin A dan B komplek.

“Nantinya saat panen, Labu Madudibeli oleh eksportir dan dikirim ke beberapa Negara. Harga jual di minimarket atau supermarket, Labu Madu per kilogramnya mencapai Rp 25 ribu,” jelas Hasan Prajoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES