Peristiwa Daerah

Bertema Wong Ngabekti, Getih Getah Gula Klapa Blitar Kembali Digelar Sederhana

Kamis, 18 November 2021 - 17:18 | 34.91k
Prosesi pembacaan doa di Candi Simping dalam Getih Getah Gula Klapa di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (17/11/ 2021) malam. (Foto: Sulud Sukma For Times Indonesia)
Prosesi pembacaan doa di Candi Simping dalam Getih Getah Gula Klapa di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (17/11/ 2021) malam. (Foto: Sulud Sukma For Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Kegiatan Getih Getah Gula Klapa kembali berlangsung sederhana di Candi Simping, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (17/11/ 2021) malam.

Karena masih adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, Getih Getah Gula Klapa ini digelar secara sederhana, terbatas, tertutup dan dihadiri oleh beberapa orang saja. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi resiko penularan Covid-19.

Advertisement

Veronica Sinta Rahmawati, Ketua Panitia Getih Getah Gula Klapa 2021 mengatakan, Sama dengan tahun, Getih Getah Gula Klapa berlangsung tanpa adanya Kirab Pataka dan Panji Majapahit sebagai penanda awal digelarnya Getih Getah Gula Klapa.

"Getih Getah Gula Klapa tahun ini difokuskan pada acara intinya yakni doa budaya yang melibatkan beberapa masyarakat dengan jumlah yang terbatas," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (18/11/2021).

Prosesi Getih Getah Gula Klapa dimulai selepas matahari terbenam. Diawali dengan memasukkan 9 sesaji kedalam Candi Simping. Kemudian 7 orang yang membawa sesaji keluar Candi. Sedangkan, 2 orang tinggal di candi untuk berdoa.

Usai berdoa di dalam Candi, kemudian rangkaian acara dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, sambutan ketua panitia dan cerita sekilas tentang Candi Simping oleh juru pelihara candi.

"Tema Getih Getah Gula Klapa tahun ini adalah Wong ngabekti tanpa beda yang merupakan 'sengkalan' dari tahun 2021," tutur Veronica.

Menurut Veronica Getih Getah Gula Klapa salah satu upaya Komunitas Sulud Sukma  untuk menggapai cita terwujudnya Pusat Kajian Budaya Majapahit dan Peradaban Nusantara di komplek Candi Simping. Karena Candi Simping merupakan tempat Sang Proklamator Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya didharmakan.

"Hal itu lah yang perlu kita sebarluaskan kepada masyarakat Indonesia. Bahwa Candi Simping ini menyimpan peradaban nusantara," terangnya.

Kegiatan itu dalam rangka peringatan sepasaran 728 tahun berdirinya Kerajaan Majapahit yang ditandai dengan penobatan Sri Kertarajasa Jayawardhana tahun 1293 silam.

Getih Getah Gula Klapa juga bertujuan memperkenalkan kembali bahwa Candi Simping di Desa Sumberjati Kabupaten Blitar adalah sebuah situs budaya yang menyimpan sejarah besar kejayaan Nusantara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES