Asap Hitam Pekat Membumbung Tinggi Saat Kalurahan Caturtunggal Gelar Diklat Satlakar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi dari halaman parkir Apartemen Greenpark, Dusun Tambakbayan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Tak berselang lama terdengar aba-aba dari petugas pemadam kebakaran, diikuti tindakan para relawan menyemprotkan air ke arah titik api berkobar.
Advertisement
Hal tersebut merupakan bagian dari simulasi penanggulangan kebakaran, saat pemerintah Kalurahan (desa) Caturtunggal, Depok, Sleman menggelar Pendidikan Dasar Satuan Relawan Kebakaran (Diksar Satlakar).
Kegiatan pendidikan Diksar Satlakar dilakukan selama dua hari. Dimana teori pendidikan dasar disampaikan di Aula Taman Wiguna, Bumi Perkemahan Babarsari. Sementara prakteknya dilakukan di halaman Parkir Apartemen Greenpark.
Dengan materi yaitu pratik cara menggulung selang, pemadaman api menggunakan tabung pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan), serta pemadaman api menggunakan semprotan selang dari truk pemadam kebakaran.
Kasi Pencegahan Kebakaran Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Pemkab Sleman, Triwidodo Purnomo mengatakan, kegiatan itu melibatkan sepuluh orang instruktur dari Damkar Sleman.
"Pesertanya sebanyak 120 warga Kalurahan Caturtunggal dan pamong desa," kata Triwidodo kepada TIMES Indonesia, Senin (22/11/2021).
Lurah Caturtunggal Agus Santoso S. Psi menegaskan perlunya peran serta masyarakat dalam pembentukan Satlakar. Selain sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bahaya kebakaran di wilayah. Sekaligus upaya pencegahan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya kebakaran. Sehingga dapat memberikan penanggulangan kebakaran sejak dini secara tepat dan efisien.
"Selain bertugas mewujudkan lingkungan yang aman terhadap bahaya kebakaran. Keberadaan Satlakar juga dimaksudkan untuk mewujudkan kesiapan dan kesigapan dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran,” tambah Agus.
Ia tegaskan kegiatan diklat Satlakar ini sebagai tindaklanjut dari program Pemerintah Kalurahan Caturtunggal yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19, bersinergi dengan program Dinas Kebakaran Pemkab Sleman.
Acara Diklat Sarkalak ditutup oleh Ketua BPD Caturtunggal Sumarno, S.IP. Dalam kesempatan itu antara lain Sumarno menyampaikan dengan seleai dilaksanakannya Diklat Satlakar Kalurahan Caturtunggal tahun 2021 ini. Pemerintah Kalurahan Caturtunggal berharap apa yang disampaikan oleh para instruktur dari Pemadam Kebakaran Pemkab Sleman dapat diserap ilmunya oleh para peserta. "Selain dapat ilmu tentunya hal tersebut juga dapat menambah pengalaman," tuturnya.
Menurut Sumarno, praktik simulasi penanggulangan kebakaran yang dilakukan dalam kesempatan tersebut merupakan hal yang luar biasa.
Ketua BPD Kalurahan Caturtunggal ini berharap dengan adanya Satlakar tersebut Kalurahan Caturtunggal semakin aman dan jauh dari bencana kebakaran.
Perlu dketahui Pemerintah Kalurahan Caturtunggal pada tanggal 24 Agustus tahun 2019 telah membentuk Satlakar di 20 padukuhan se-Kalurahan Caturtunggal. Di bawah koordinator, Andi Sofyan, MPd, sebanyak 146 personil Satlakar padukuhan se-Kalurahan Caturtunggal dikukuhkan dan diberikan SK oleh Lurah Caturtunggal, Agus Santoso, S.Psi. Selain dilakukan penyerahan sarana gergaji mesin (chainsaw) di tiap padukuhan.
Kalurahan Caturtunggal juga telah memiliki dua unit kendaraan pemadam kebakaran berbentuk sepeda motor roda tiga. Hasil pengadaan sendiri menggunakan APBDes. Sehingga dua tahun lalu di bawah kepemimpinan Agus Santoso, Kalurahan Caturtunggal, Depok, Sleman, tercatat sebagai satu-satunya Kalurahan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah membentuk Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) dan menjadi pelopor Satlakar di Kabupaten Sleman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |