Dinas Pendidikan Banyuwangi Dorong Siswa Ikuti Napak Tilas Prabu Tawang Alun

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dukungan kegiatan 'Napak Tilas Prabu Tawang Alun' datang dari Dinas Pendidikan Banyuwangi. Dinas mendorong para siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Acara edukasi sejarah yang dikemas dengan tema 'Ojo Kepaten Obor' tersebut rencananya digelar pada Sabtu, 11 Desember 2021. Kegiatan akan dipusatkan di wilayah Kecamatan Kabat.
Advertisement
"Dinas Pendidikan mendorong anak-anak untuk memahami sejarah bangsanya, lebih-lebih sejarah lokal daerahnya," kata Plt. Dispendik Banyuwangi, Suratno kepada TIMES Indonesia, Selasa (30/11/2021).
Menurut Suratno, Napak Tilas Prabu Tawang Alun tersebut merupakan sarana membangun pendidikan karakter bagi siswa melalui edukasi sejarah sehingga penting untuk para siswa bisa mengikuti kegiatan tersebut.
"Napak tilas ini merupakan sarana edukasi lebih mengenal sejarah lokal. Jadi sangat positif," tegas Suratno.
Disebutkan, tema ‘Ojo Kepaten Obor’ sengaja diangkat sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat Banyuwangi. Karena diakui atau tidak, saat ini banyak kalangan pelajar dan generasi muda yang tidak mengenal sejarah Blambangan. Meskipun sejarah merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter.
Pengetahuan tentang sejarah memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter pelajar serta generasi muda penerus bangsa. Sejarah mengandung nilai-nilai heroik, teladan, perintis, patriotisme, nasionalisme dan semangat pantang menyerah. Dan itu merupakan asupan positif untuk mendasari proses pembentukan karakter serta kepribadian siswa maupun generasi muda.
Apalagi dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat beberapa nilai karakter utama yang diupayakan untuk dikembangkan dalam jiwa setiap anak didik di Indonesia.
Nilai karakter utama tersebut adalah:
1. Nilai Nasionalis
Nilai nasionalis dikembangkan agar para generasi penerus bangsa memiliki cara berpikir dan bersikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan tertinggi kepada negara. Berbagai hal yang seharusnya dijunjung tinggi ialah bahasa, sosial, budaya, ekonomi, hingga politik bangsa.
2. Nilai Religius
Selain berjiwa nasionalis, bangsa mulia ialah mereka yang memiliki sisi religius serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut diharapkan dapat tercermin melalui sikap toleransi, jiwa yang tangguh, serta kepribadian yang memiliki keyakinan kuat.
3. Nilai Integritas
Nilai integritas diajarkan untuk membangun komitmen dan kesetiaan pada unsur kemanusiaan serta moral bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui perkataan, perbuatan, hingga pekerjaan.
4. Nilai Kemandirian
Kemandirian mengajarkan setiap individu agar tak salin menggantungkan diri satu sama lain. Melainkan menggunakan sekuat tenaga dan pikiran sendiri untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
5. Nilai Gotong Royong
Nilai ini diupayakan untuk menghargai setiap bentuk kerja sama. Hal ini tak lain bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik untuk menyelesaikan berbagai persoalan bersama. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |