TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Status Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga kini Selasa pagi (7/12/2021) masih fluktuatif. Awan panas guguran gunung tertinggi di Jawa tersebut kembali terlihat. Wargapun sangat khawatir, guguran itu melanda desa pemukiman warga.
Dari kejauhan, kepulan awan panas guguran terlihat di puncak Gunung Semeru. Kepulan asap yang indah itu menimbulkan sejuta kekhawatiran warga Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, dibalik keindahan asap itu.
Pantauan di lokasi, wargapun bergegas keluar rumah melihat datangnya asap itu yang muncul pada pukul 5.55 WIB.
Warga yang masih diselimuti trauma saat erupsi kemarin, masih menjadi kepanikan. Terutama warga yang mengungsi yang terdampak langsung.
Dari keterangan warga yang dihimpun TIMES Indonesia, di Desa Sumbermujur, memang tidak terdampak awan panas guguran semeru. Namun, erupsi yang terjadi pada Sabtu kemarin, membuat warga panik bukan kepalang.
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Bencana Geologi Gunung Sawur, bahwa potensi guguran panas masih ada. Keadaan Gunung Semeru-pun masih dikatakan belum aman.
"Potensi awan panas guguran masih ada, semeru belum bisa dikatakan aman. Kami himbau masyarakat dan relawan untuk hati hati saat di lokasi," ujar Liswanto, Kepala Pos Pantau PVMBG Gunung Sawur, Selasa (7/12/2021).
Sementara dikatakan Purwoyanto, warga setempat, dirinya dan warga lainnya sangat panik ketika melihat kepulan asap itu.
"Kami khawatir. Karena kali ini lebih besar. Curah Kobokan dan Kajar Kuning yang sebelumnya tidak terjangkau, saat ini malah kena juga. Biasanya hanya sampai di aliran lahar itu saja. Sekarang guguran Gunung Semeru, malah terlihat jelas. Takut erupsi lagi," kata Purwoyanto. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |