Peristiwa Daerah

Simbol Kuasa Tuhan di Tengah Bencana Erupsi Gunung Semeru

Sabtu, 11 Desember 2021 - 14:05 | 132.74k
Seorang lelaki menggendong ikan mas yang selamat dari guguran awan panas Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021). (Dok.Instagram @khofifah_ip)
Seorang lelaki menggendong ikan mas yang selamat dari guguran awan panas Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021). (Dok.Instagram @khofifah_ip)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Keajaiban terjadi atas kuasa Illahi. Bahkan di tengah bencana dahsyat sekalipun, selalu ada kisah tersisa untuk menunjukkan kebesaran sang penguasa jagad raya. 

Seperti yang terjadi saat erupsi Gunung Semeru sejak Sabtu 4 Desember 2021 lalu. Kendati kemungkinan beberapa peristiwa dapat dijelaskan secara ilmiah. Namun masih tetap saja masyarakat mengembalikan momen langka itu kepada kuasa pencipta. 

Advertisement

Di tengah rintih dan pilu tangis para pengungsi, jatuhnya korban jiwa dan kerugian materi yang besar, ada makhluk-makhluk yang mampu mempertahankan diri dari serangan Awan Panas Guguran (APG). 

Simbol Kuasa Tuhan b

Keajaiban pertama terjadi di Kampung Renteng, Lumajang. Seekor ikan mas berukuran raksasa sebesar bayi selamat dari guguran awan panas. Seorang pria berkopiah hitam menggendong ikan tersebut dan memindahkan menuju lokasi lebih aman. 

Momen itu diunggah oleh Gubernur Jawa Timr Khofifah Indar Parawansa di akun Instagramnya pada Kamis (9/12/2021). 

Dalam postingan itu, gubernur mengisahkan sekilas tentang ikan mas yang selamat meski semua rumah di sekelilingnya hampir tertutup abu vulkanik.

"Ikan mas ini berhasil selamat dari awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Sabtu (4/12). Padahal, rumah-rumah di Kampung Renteng, Lumajang tempat ikan mas ini diketemukan, semuanya hampir tertutup abu vulkanik," tulis Khofifah. 

Simbol Kuasa Tuhan c

Atas kejadian tersebut, Khofifah mengungkapkan bahwa tidak ada yang mustahil terjadi di dunia ini. Dia juga menyuntikkan semangat kepada warga Lumajang yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. 

"MasyaAllah. Kun Fayakun, jika Allah SWT berkehendak, maka tidak ada yang mustahil terjadi. Kepada seluruh pengungsi, Fa inna ma'al 'usri yusra Inna ma'al 'usri yusra. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Lumajang Bangkit !!! ," tulisnya. 

Keajaiban selanjutnya adalah mekarnya bunga mawar merah di lokasi erupsi gunug semeru. 

Gubernur Khofifah menemukan sekuntum mawar merekah di tengah lautan material Gunung Semeru yang mengering. 

Bunga itu nampak merona mempesona. Cantik dan membuat pandangan mata tergelitik. Gubernur Khofifah memilih membiarkan mawar itu tetap tumbuh tanpa menyentuhnya. Hanya sekadar mengabadikan foto dan membagikan melalui akun Instagram. 

"Bunga mawar ini saya temukan di Dusun Curah Kobokan Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo Lumajang saat meninjau dampak APG (awan panas guguran) Gunung Semeru. Merah merona dan cantik. Padahal, wilayah tersebut habis disapu awan panas guguran," kata Khofifah  Rabu (8/12/2021) lalu. 

Gubernur berharap mawar merah ini menjadi sebuah simbol kebangkitan dan semangat bagi warga setempat. 

"Semoga semangat untuk segera bangkit masyarakat Lumajang seperti mekarnya mawar ini, tetap optimis dan yakin, meski baru saja diterpa musibah. Aamiin," ucapnya. 

Ya, Dusun Curah Kobokan merupakan salah satu wilayah paling terdampak. Beberapa rumah bahkan tertutup material vulkanik dan jembatan penghubung terputus. 

Salah satu kisah yang mungkin paling menyayat hati, datang dari ibu Salamah dan anaknya Rumini yang ditemukan meninggal dalam keadaan berpelukan di rumah mereka di Desa Curah Kobokan. 

Saat Gunung Semeru memuntahkan isi perutnya dan menyemburkan awan panas, Rumini bisa saja ikut berlari menyelamatkan diri seperti warga kampungnya. Namun ia memilih tinggal. Perempuan berusia 28 tahun ini memilih bertahan di dalam rumah untuk menemami ibunya yang sudah tua dan tidak kuat berjalan.

Ibu Salamah yang sudah tua, 70 tahun diduga tidak kuat untuk berlari. Sementara Rumini, tidak tega meninggalkan ibunya sendirian. Ia memilih menemani dan mendekap ibunya saat guguran awan panas menyapu dan memanggang semua benda yang dilintasinya.

Semua tahu apa yang kemudian terjadi, tetapi tidak ada yang tahu apa yang dirasakan keduanya. Apakah keduanya meninggal dengan rasa sakit tak terperi oleh panasnya guguran material Semeru. Atau keduanya meninggal dengan senyum karena waktu terakhirnya dihabiskan bersama orang yang disayangi.

Sehari kemudian, Rumini dan ibunya ditemukan olen tim penyelamat. Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam posisi berpelukan. Jasad keduanya ditemukan di kamar dekat dapur rumah mereka.

Hingga sepekan usai bencana meletusnya Semeru, tercatat 45 orang meninggal dunia dan lima orang dinyatakan hilang. Sementara empat ribu lebih warga tingga dipengungsian.

Keajaiban ketiga adalah masih adanya hewan-hewan ternak yang hidup meski sebagian badannya tertimbun guguran awan panas.

Dalam foto yang diunggah di akun Instagram Khofifah pula, tampak sapi yang masih hidup dan bisa makan rumput meski lebih dari separuh badannya tertimbun guguran awan panas. 

Ada juga bebek dan ayam yang juga masih bernafas meski sebagian tubuhnya tertimbun bekas lahar panas. 

Khofifah pun menyelipkan pesan di unggahannya ini. 

"Alhamdulillah ala kulli hal. Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan. Semoga lekas membaik Lumajang.

Lalu, keajaiban ditunjukkan dengan masih kokohnya rumah milik  Wadiman (55) atau biasa dipanggil Pak Roh di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Erupsi Gunung Semeru meluluhlantakkan banyak bangunan. Namun, ada sebuah rumah yang tetap berdiri kokoh di tengah bangunan lainnya yang runtuh.

Meski, rumah-rumah dan truk pasir di sekitarnya nyaris rata tertimbun oleh lahar erupsi Gunung Semeru, rumah Pak Roh selamat dan tetap berdiri kokoh.

Hingga kini, rumah tersebut utuh meskipun Awan Panas Guguran atau APG menerjang dusunnya pada Sabtu (4/12) sore. Walau teras rumahnya terlihat kotor oleh abu vulkanik, kondisi rumah Pak Roh tidak tertimbun lahar. Lahar dingin tak masuk sedikit pun ke dalam rumahnya.

Rumahnya viral dan jadi perbincangan, Pak Roh akhirnya bersuara. Rumah milik Pak Roh ini menyimpan sejumlah rahasia ilahi. Karena, awan panas tak singgah sedikitpun ke dalam rumah tersebut. Di rumah ini pula, sepasang burung Lovebird ditemukan berkicau, sementara puluhan hewan ternak milik warga ditemukan mati terbakar.

Kondisi Terkini Semeru

Sementara itu, berdasarkan peta data Magma Indonesia Badan Geologi ESDM menampilkan kondisi terkini (11/12/2021) Gunung Semeru berada pada Level II (Waspada). Terjadi 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-5 mm dan lama gempa 30-60 detik.

Gunung Api Semeru terletak di kabupaten dan Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.

Gunung api hari ini terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Asap kawah nihil. Cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.

Masyarakat, pengunjung dan wisatawan diharap tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai maupun lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Serta perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Termasuk juga mewaspadai ancaman lahar di alur sungai dan lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES