Proyek Pembangunan MRMP Bulog Sub Divre Banyuwangi Terancam Mandek

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Proyek pembangunan infrastruktur pasca panen Modern Rice Milling Plant (MRMP) Bulog Sub Divre Banyuwangi, Jawa Timur terancam mandeg.
Hal tersebut diduga imbas dari aksi mogok kerja yang dilakukan oleh PT Azfar Putra Perkasa (APP) selaku pihak Subkontraktor di bidang pekerjaan sipil. Apa alasannya?
Advertisement
Kepada wartawan, Direktur PT. APP, Suharmanto, mengaku jika persoalan finansial menjadi faktor alasan utama, melakukan aksi mogok kerja.
“Per 13 Desember kemarin kami beserta perwakilan mandor, supplier dan pekerja telah melayangkan sejumlah tuntutan. Diantaranya tuntutan kepastian pelunasan pembayaran dari pihak PT. Boma Bisma Indra (PT .BBI) Persero,” kata Suhar.
Selama pihak PT. BBI belum memenuhi tuntutan dari PT. APP, lanjut Suharmanto, pihaknya memastikan tidak akan ada aktivitas pekerjaan di lapangan.
“Selama tuntutan kami belum dipenuhi, Pihak BBI dilarang melakukan segala bentuk aktivitas pekerjaan di lapangan,” tegas Suharmanto.
Bahkan, beberapa supplier juga mengancam akan menarik kembali barangnya. Suharmanto menyebut, nilai yang ia tuntut cukup fantastis, yaitu mencapai miliaran rupiah.
"Itu yang kami pertanyaan dan kami tuntut, mengalir kemana?" tanya Suharmanto.
Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, Jusri Pakke tak mau berkomentar banyak atas permasalahan Subkontrakor tersebut. Dia lantas meminta wartawan untuk mengkonfirmasi kepada kedua belah pihak.
"Mohon maaf sekali, itu internal mereka. Tanyakan langsung kepada pihak PT. BBI dengan PT. APP nya saja. Terima kasih atas informasinya," ungkap Jusri kepada TIMES Indonesia, Sabtu (18/12/2021).
Bahkan, ditanya tentang solusi apa yang dilakukan Bulog Sub Divre Banyuwangi terkait dengan persoalan tersebut, Jusri juga irit bicara.
"Kita laporkan prosentase pekerjaannya," ucap Jusri singkat.
Sementara itu Site Manager Banyuwangi PT. BBI (Persero), Rahmad Andri, saat dikonfirmasi juga tak berkomentar banyak. Ia menyarankan kepada awak media untuk menemui Deputy Project Manager, Nur Asyadi selaku atasannya.
“Biar pimpinan saya saja yang memberikan keterangan, kemungkinan besok beliau sudah di sini (Banyuwangi) atau bisa melalui Humas kami yang berada di pusat,” ungkap Andri.
Informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, saat ini PT BBI (Persero) tengah mengerjakan pembangunan infrastruktur pascapanen MRMP milik Bulog untuk lima kabupaten, yaitu Jember, Banyuwangi, Sumbawa, Bojonegoro, dan Magetan.
Masing-masing lokasi pembangunan MRMP terdiri dari satu unit dryer system dengan kapasitas 120 ton perhari, satu unit milling system dengan kapasitas 6 ton per jam dan tiga unit silo dengan kapasitas 2.000 ton per unit.
Serta bangunan dan infrastruktur lainnya yang saat ini dalam proses penyelesaian sebagian pekerjaan sipil dan instalasi mesin. Selain juga saat ini sedang dalam proses membangun MRMP, PT. BBI (Persero) juga melakukan Pembangunan Infrastruktur Pasca Panen (RTR).
Pengembangan Infrastuktur RTR dan MRMP pada masing-masing lokasi dilengkapi dengan Genset produk BBI dengan lisensi Doosan. Untuk 7 lokasi RTR terpasang Genset kapasitas 500kVA sedangkan untuk 5 lokasi MRMP terpasang Genset dengan kapasitas 750kVA.
Ke-12 unit Generator-set ini digunakan sebagai backup tenaga listrik jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti saat maintenance atau listrik padam.
Namun sayang, proyek miliaran rupiah tersebut terancam mandek. Karena tuntutan kepastian pelunasan pembayaran dari pihak PT .BBI (Persero) kepada PT. APP, selaku pihak Subkontraktor di bidang pekerjaan sipil, tidak jelas.
Padahal, jika pembangunan proyek infrastruktur pasca panen Modern Rice Milling Plant (MRMP) tersebut selesai, maka akan sangat mendukung program pemerintah dalam kedaulatan pangan.
Yang nantinya dapat memberikan nilai tambah bagi pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan, juga akan memberikan dampak pada pengembangan pelaku UMKM. Namun, nyatanya proyek tersebut masih jalan di tempat (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |