Peristiwa Daerah

Omicron Dramatisasi? Rahmad Handoyo Ajak Publik Bijak Berpendapat

Rabu, 22 Desember 2021 - 15:53 | 31.18k
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo - (Foto: dok DPR RI)
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo - (Foto: dok DPR RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo mengajak semua pihak untuk menahan diri dan bersikap bijak dalam menyampaikan pendapat terkait penanganan pandemi Covid-19.

Ia menilai, komentar yang dipaksakan terkait penanganan Covid-19 justru akan membuat masyarakat bingung hingga pada gilirannya kepercayaan terhadap aturan yang dibuat pemerintah berkurang..

Advertisement

"Ada komentar yang terlalu dipaksakan, misalnya disebut-sebut bahwa Omicron tidak berbahaya, Omicron terlalu dramatisasi, Omicron terlalu dibesar-besarkan sehingga membuat masyarakat takut," kata Rahmad.

Menurutnya, komentar seperti itu kurang bijak karena para ahli epidemiologi di seluruh dunia pun belum bisa memastikan tingkat keparahan varian Omicron itu.

Rahmad mengingatkan, saat ini kasus Covid-19 di Amerika Serikat melonjak lagi dan 75 % kasus di negara paman Sam tersebut didominasi varian Omicron. Tak hanya di Amerika, nyaris diseluruh negara di dunia saat ini sedang fokus menghadapi varian Omicron.  

"Kita bisa melihat secara global, ancaman Omicron ini nyata adanya. Lalu apanya yang didramatisir?" kata Rahmad.

Sebaiknya, pendapat pribadi jangan terlalu dipaksakan, seolah-olah kita yang paling benar. Karena dampaknya, masyarakat bisa bingung dan  pada gilirannya kepercayaan terhadap kebijakan dan aturan yang ditetapkan pemerintah akan berkurang..

Melanjutkan keterangannya, Rahmad mengatakan harapannya agar semua pihak, baik mantan pejabat, tokoh politik, termasuk masyarakat biasa, bisa menahan diri dan bijak dalam bermedia sosial.

"Sebut soal antre berkepanjangan di bandara yang sempat viral. Tayangan tersebut terkesan menyudutkan pemerintah dan para petugas di Bandara. Padahal petugas sudah melayani masyarakat yang baru datang dari luar negeri selama 24 jam sehari," katanya.

Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini menambahkan, di masa pandemi ini, semua anak bangsa selayaknya bergotong-royong memerangi Covid-19. Salah satu cara bergotong royong menyampaikan pendapat secara bijak. 

"Saya kira semua pendapat kita hormati, kita hargai tetapi jangan memaksakan kehendak dengan menyampaikan kepada publik seolah pendapat  kita paling benar," katanya. 

Rahmad tidak memungkiri, bisa saja orang-orang menyampaikan pendapat dengan niat baik. Tapi dikatakan, sebaiknya pendapat tersebut  dikomunikasikan kepada pihak terkait. 

"Kalau info yang tidak utuh disampaikan ke masyarakat, lalu diterima mentah-mentah oleh masyarakat, dampaknya pendapat masyarakat akan terbelah. Nah, jika terjadi pro dan kontra maka proses pengendalian Covid-19, khususnya di masa liburan nataru ini bisa menjadi kontra produktif.

Rahmad Handoyo menyarankan, sebaiknya semua pihak mengikuti aturan pemerintah, karena sejatinya pemerintah-lah pemimpin perang melawan Covid-19. Terlebih keputusan pemerintah sudah melalui kajian dan rujukan dari WHO, ahli hingga asosiasi kesehatan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES