Peristiwa Daerah

Rikiyan Ades, Dari Kuli Jadi Pengusaha Kopi Bondowoso

Jumat, 07 Januari 2022 - 15:22 | 206.75k
(FOTO: Dokumen Rikiyan Ades for TIMES Indonesia)
(FOTO: Dokumen Rikiyan Ades for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSORikiyan Ades Zulkarnain, merupakan pemuda asli Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang tekun menggeluti usaha kopi. Meski masih 24 tahun, usaha kopinya Distributor Kopi Bondowoso (DKB) dan Raz Coffee Roastery menembus pasar mancanegara.

TIMES Indonesia, menemui Rikiyan Ades , Minggu (2/1/2022) di  Cafe Ayah Bunda, Situbondo. Ades menceritakan pengalamannya tentang usaha kopi yang dirintisnya. 

Advertisement

Di tahun 2019 atau sebelum pandemi, ia mengekspor 19 kontainer kopi ke luar negeri. Rinciannya, 16 kontainer ke Korea, Swedia, Firlandia, Colombia dan Rusia. Kemudian 3 kontainer untuk skala kecil, diekspor ke Turki, Singapura, Malaysia, Mesir, London, Afrika, Palestina dan Australia.

Dokumen-Rikiyan-Ades-2.jpg

Ades merangkul para petani dan pengepul kopi di daerahnya, untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Dengan usahanya ini, Ades mempekerjakan 21 karyawan yang berasal dari lingkungan sekitar tempat usahanya di Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso.

Ia juga membuka sekolah kopi di rumahnya, sebagai tempat berbagi ilmu tentang kopi. Beberapa temannya tertarik belajar tentang kopi pada Ades. Baik dari Bondowoso sendiri, luar daerah, bahkan koneksi dari luar negeri datang untuk belajar. 

Ades mengawali usahanya dari bawah. Pada 2016, ia masih menjadi kuli kopi di sebuah pabrik kopi di Bondowoso. Sebagai kuli, hari-hari Ades yang kala itu berusia 19 tahun, diisi dengan menjemur dan mengangkut  kopi.     

“Untuk memenuhi kebutuhan hidup, saya memakasakan diri bertahan dengan menjadi kuli jemur, kuli angkut kopi di sebuah pabrik kopi di Bondowoso. Pekerjaan ini saya jalani kurang lebih 2 tahun,” katanya kepada TIMES Indonesia. 

Bagi Ades, pekerjaan sebagai kuli di pabrik kopi itu dianggap sebagai sekolah dan dijalani dengan enjoy. “Saya kerja sambil cari ilmunya,” katanya. Ia sadar, daerah tempat dia tinggal dikenal sebagai Bondowoso Republik Kopi.

Hasil jerih payahnya sebagai kuli kopi, ia kumpulkan. Hingga awal 2018, ia membuka usaha kopi kecil-kecilan di rumahnya, dengan modal tabungan sebagai kuli kopi tadi.

Dokumen-Rikiyan-Ades-3.jpg

Sedikit demi sedikit keuntungan dia kumpulkan, untuk membersarkan usahanya. Hasil dari usaha kecilnya ini sebagian dia gunakan untuk bersekolah kopi. Ades mengikuti sekolah kopi di beberapa daerah di Indonesia. Seperti  Jember, Yogya,  Jakarta, Medan, Bandung, dan Bali.

Setahun berjalan, usahanya melejit. Pada 2019, ia mengekspor 16 kontainer kopi ke luar negeri. Memiliki 21 orang karyawan, dan membuka sekolah kopi di rumahnya.   

Menurut Ades, usaha kopinya bisa berlangsung terus menerus, karena ia juga mempunyai usaha Raz Coffee Roastery yang biasa menyuplai kopi kemasan ke coffee shop di sekitarnya. Raz Coffee Roastery mempunyai karyawan sejumlah 18 orang dari kalangan pemuda milenial. 

Sebagai pengusaha, Ades juga mengalami pasang surut. Ia pernah menelan pil pahit saat mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Tapi hal itu tak membuatnya tumbang dan menyerah. Bahkan Ades pernah merasa berada di puncak usahanya di awal tahun 2021, pasca Covid 19.

Nah bagi anda penggemar kopi, dan ingin mendapatkan kopi khas Bondowoso, follow akun IG Rikiyan Ades, Raz Coffee dan juga Distributor Kopi Bondowoso, tau di aplikasi Shopee Raz Cofee Roastery (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES