Peristiwa Daerah

Perusahaan Outsourcing Gresik yang Lakukan Swab Massal Diduga Abal-Abal

Rabu, 19 Januari 2022 - 21:08 | 67.44k
Pengawas Ketenagakerjaan Jatim bersama Disnaker Gresik saat menelusuri alamat kantor perusahaan outsourcing yang melakukan tes swab. (Foto: Disnaker Gresik for TIMES Indonesia)
Pengawas Ketenagakerjaan Jatim bersama Disnaker Gresik saat menelusuri alamat kantor perusahaan outsourcing yang melakukan tes swab. (Foto: Disnaker Gresik for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Buntut swab massal tanpa izin ke pekerja menemui babak baru. Kini, perusahaan alih daya (perusahaan outsourcing) yang dimaksud diduga abal-abal. Hal tersebut sesuai dari penelusuran Disnaker Jatim.

Sebelumnya, swab massal yang dilaksanakan di Terminal Bunder kemarin itu hasil kerja sama antara PT Arsad Sumber Daya Mandiri bersama Klinik Laboratorium Gajah Mada Mojosari.

Advertisement

Karena tidak berizin, Dinkes bersama Satpol PP serta Dishub membubarkan aktivitas tersebut. Dari informasi yang dihimpun, peserta swab dari Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, Gresik itu dijanjikan bekerja di pabrik mie instan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Budi Rahajo mengatakan, setelah pembubaran swab antigen ke calon pekerja, pihaknya bergerak cepat berkoodinasi dengan Disnaker Jatim.

Kemudian tadi pagi ujar Budi, pengawas Ketenagakerjaan Jatim bersama Kabid Hubungan Industrial, bertemu PJ kades Randuagung, mengklarifikasi alamat kantor PT Arsad Sumber Daya Mandiri.

"Setelah mengecek ke kantor dan ke alamat yang tertera di perusahaan outsourcing (PT Arsad, red). Bedasarkan keterangan PJ Kades, jalan tersebut tidak ada," katanya, Rabu (19/1/2022).

Budi melanjutkan, perusahaan alih daya tersebut juga tidak masuk dalam database dinas. Sesuai peraturan, industri yang menggunakan jasa outsourcing harus melapor ke Dinas Tenaga Kerja.

"Perusahaan yang dimaksud tidak masuk dalam database kami. Yang tercatat di kami hanya 144 perusahaan jasa alih daya, itu yang biasa dipakai oleh industri di wilayah kami," imbuhnya.

Ditambahkan Budi, masyarakat diminta jeli dalam memilah informasi lowongan kerja. Misalnya, ketika ada perusahaan yang meminta membayar terlebih dahulu agar diterima. Hal ini perlu dicurigai.

"Secara aturan, seragam dan alat kerja disediakan oleh pemberi kerja. Kalau calon pekerja disuruh bayar, maka perlu diwaspadai itu penipuan," terangnya. 

Sementara itu, Anggota DPRD Gresik M Syahrul Munir mengapresiasi langkah cepat dinas terkait. Dia pun berharap aparat penergak hukum bisa menindaklanjuti.

"Kami juga berharap pencari kerja selektif sehingga tak ada yang dirugikan. Petugas harus mengusut tuntas jangan sampai masyarakat resah," ujarnya menanggapi perusahaan outsourcing Gresik yang lakukan swab massal diduga abal-abal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES