Peristiwa Daerah

Pedagang dan Wisatawan Dukung Relokasi PKL Malioboro

Rabu, 26 Januari 2022 - 21:35 | 104.58k
Teras Malioboro 1 yang merupakan tempat relokasi bagi Pedagang Kaki Lima atau PKL Jalan Malioboro. (FOTO: Adista Winascaya/TIMES Indonesia)
Teras Malioboro 1 yang merupakan tempat relokasi bagi Pedagang Kaki Lima atau PKL Jalan Malioboro. (FOTO: Adista Winascaya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Relokasi Pedagang Kaki Lima atau PKL Malioboro ke Teras Malioboro oleh Pemerintah Daerah DIY dan Pemkot Yogyakarta menuai pro kontra. Beragam komentar pun bermunculan dari para pedagang, warga, dan wisatawan. Mereka berharap, relokasi PKL tersebut berdampak positif terhadap omzet penjualan para pedagang dan membuat jumlah kunjungan wisatawan  semakin meningkat.

Tempat relokasi PKL dinamai Teras Malioboro. Teras Malioboro berlokasi di dua tempat yaitu Teras Malioboro 1 ada di eks Bioskop Indra. Sedangkan Teras Malioboro 2 berada di eks Kantor Dinas Pariwisata DIY, sebelah utara Kantor DPRD DIY.

Advertisement

Ketua Komunitas Pedagang Kaki Lima Malioboro dan Ahmad Yani atau Pemalni, Slamet Santoso mengatakan, sebagai masyarakat pihaknya mengikuti program relokasi yang dijalankan oleh Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta. Ia berharap, relokasi PKL tidak mengganggu omzet penjualan para pedagang. Ia pun optimistis, penjualan pedagang meningkat karena pemerintah daerah sudah berkomitmen akan mengatur agar wisatawan dapat masuk ke lokasi relokasi PKL yaitu Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.

Teras Malioboro b

“Kami sih ngikut saja apa kata pemerintah. Toh lokasi relokasi tetap berada di Kawasan Jalan Malioboro,” terang Slamet kepada TIMES Indonesia, Rabu (26/1/2022).

Slamet memahami tujuan relokasi adalah untuk memperindah Kawasan Jalan Malioboro. Ia pun memahami relokasi ini bertujuan untuk menghindari masalah antara PKL dengan pemilik toko yang ada di sepanjang Jalan Malioboro.

“Selama ini PKL dinggap menghalangi akses masuk, ada pendapat bahwa PKL kumuh, tidak tertib dan lain sebagainya. Y aitu pendapat masyarakat,” terang Slamet.

Seorang pedagang minuman, Yanto berharap lapak baru yang ada di Teras Malioboro tidak membuat omzet penjualan dagangannya menurun. Ia pun optimistis lokasi baru bagi PKL akan ramai. Sebab, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan pemerintah daerah selalu memikirkan nasib PKL.

“Kami tahu, niat pemerintah itu baik. Jadi nggak semena-mena dipindah, mereka tetap memikirkan. Bagusnya gitu,” terang Yanto.

Teras Malioboro c

Yanto menerangkan, setiap jaman dan kota tentu ada perubahan. Nah, ia pun memahami niat pemerintah daerah yang akan membuat Kawasan Malioboro menjadi tempat yang modern. “Semoga teman-teman semua tetap mau menempati lapak yang baru,” jelas Yanto.

Seorang wisatawan asal Bandung, Ian Mulyana mengapresiasi Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta yang merelokasi PKL ke dua titik lokasi yaitu Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Sebagai wisatawan, sudah seharusnya jalan-jalan depan kantor pemerintahan bebas dari PKL. Hal itu agar suasana perkantoran tidak terlihat kumuh.

“Sebenarnya, keberadaan PKL di trotoar juga menjadi ciri khas tersendiri bagi Kota Jogja. Karena niat pemerintah baik, ya kita dukung saja relokasinya,” jelas Mulyana.

Hal yang sama juga disampaikan seorang wisatawan bernama Adi. Guru sebuah sekolah di Tasikmalaya ini mengapresiasi niat baik pemerintah daerah yang akan merelokasi para wisatawan. Hanya saja, pemerintah tidak berhenti pada relokasinya saja. Namun, pemerintah harus dapat menyakinkan kepada para wisatawan dan pedagang bahwa di tempat relokasi yang baru tersebut lokasinya benar-benar nyaman dan aman.

“Kalau menurut saya bagus juga direlokasi. Jadi pengunjung lebih nyaman gitu kan, lebih tertata rapi. Ya semoga omzet penjualan para pedagang tidak menurun, tetap naik di tempat baru tersebut,” jelas Adi yang kembali mengulang bahwa sebagai wisawatan dirinya mendukung terhadap relokasi Pedagang Kaki Lima atau PKL Malioboro tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES