Ini Sebab Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia

TIMESINDONESIA, JEMBER – Tingkat literasi menjadi satu fokus penting bagi penggiat literasi maupun pemerintah daerah setempat. Di Jember, sinergi antara keduanya berbuah manis, hingga pada Sabtu (5/2/2022) Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Jember resmi dikukuhkan.
Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Prita Hendriana W mengatakan rendahnya tingkat literasi bukan disebabkan karena minat baca masyarakat yang rendah, melainkan kurangnya akses masyarakat pada buku.
Advertisement
"Aksesnya misal buku mahal, Taman Bacaan Masyarakat ini bisa menjadi salah satu akses untuk anak-anak di sekitar," ujar Prita kepada awak media.
Menurutnya, sumber bacaan pertama dan yang paling penting adalah dari buku, baru kemudian diperkenalkan melalui media lain.
Salah satu spot membaca di Taman Batja Patrang. (FOTO: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
"Yang paling penting dari TBM bukan tempatnya bukunya, tapi pengelolanya, ruhnya ada di aktivitas. Apa kita mengadakan tadarus baca bergiliran, diskusi tentang tokoh siapa yang paling menarik, atau film bahkan youtube dan mencocokkannya dengan buku, semuanya sama hanya sumbernya saja," lanjut wanita alumni informasi dan perpustakaan.
Sementara itu, Bunda literasi yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Kasih Fajarini mengharapkan dengan dikukuhkannya Forum TBM nantinya bisa menaikkan tingkat literasi di Kabupaten Jember.
"Saya juga akan berkolaborasi dengan TBM untuk mengatasi buta huruf dan juga mendorong agar anak-anak lebih rajin membaca. Upaya kami nantinya akan membuat perpustakaan di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember," terang bunda literasi saat ditemui usai acara.
Tidak hanya berhenti di pembuatan perpustakaan, Kasih Fajarini juga akan mengangkat satu bunda literasi per kecamatan agar penyebaran literasi di Kabupaten Jember bisa merata.
"Memang untuk mengajari itu tidak semudah itu, salah satunya kita harus rajin dan telaten," katanya.
Dilain pihak, Joko Sutriswanto, Kabid perlindungan anak yang mewakili Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) membeberkan hubungan antara forum TBM dengan instansinya.
"Hubungannya dengan dinas kami terletak diprogram penilaian Kabupaten Layak Anak. Melalui TBM nantinya akan didapatkan Informasi Layak Anak (ILA) sebagai salah satu syarat dari 24 indikator Kabupaten Layak Anak," terang Joko.
Meskipun Kabupaten Jember di tahun 2021, lanjut Joko, mendapat peringkat madya dalam Kabupaten Layak Anak, tetapi dalam faktanya tidak ada informasi layak anak dari masyarakat.
"Yang dari pemerintah ada, dari perpusda tapi dari masyarakat kami kesulitan untuk mencari," imbuhnya.
Sebagai informasi, forum TBM merupakan suatu wadah untuk menghimpun dan berorganisasi bagi masyarakat penggiat literasi yang bersifat mandiri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |