Peristiwa Daerah

Kecamatan Banjar Klaster Terbanyak Penyebaran Omicron

Selasa, 15 Februari 2022 - 21:20 | 188.07k
Peta sebaran kasus Covid di setiap Desa dan Kelurahan yang ada di Wilayah Kota Banjar (FOTO: Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar)
Peta sebaran kasus Covid di setiap Desa dan Kelurahan yang ada di Wilayah Kota Banjar (FOTO: Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Lonjakan kasus harian Omicron di Kota Banjar kembali dirilis Satgas penanganan Covid-19 Kota Banjar hari ini, Selasa (15/2/2022).

Sebanyak 11 kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif hari ini menambah jumlah kasus positif aktif di Kota Banjar menjadi 67 kasus.

Advertisement

Data tersebut disusul dengan kabar baik yang dirilis Satgas penanganan Covid-19 Kota Banjar terkait penambahan jumlah pasien yang akhirnya dinyatakan sembuh 13 orang hari ini.

Grafik-kasus-Covid-di-Kota-Banjar.jpgGrafik kasus Covid di Kota Banjar menunjukan tren kenaikan (FOTO: Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar)

Total akumulatif kasus Covid di Kota Banjar mencapai 5336 kasus dengan rincian 67 kasus positif aktif, 5121 kasus dinyatakan sembuh dan 148 kasus meninggal dunia.

Dari peta zonasi penyebaran kasus, terungkap Kecamatan Banjar menjadi klaster wilayah terbanyak kasus terkonfirmasi positif sementara Kecamatan Pataruman menjadi terbanyak kedua setelah Banjar disusul Kecamatan Langen dan Purwaharja.

Kendati grafik kasus Covid mulai merangkak naik, terdapatnya 13 kasus yang berhasil sembuh menjadi kabar yang tak kalah pentingnya agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus Omicron ini.

Dr Andi Bastian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar menyampaikan bahwa berdasarkan pemeriksaan Labkesda Provinsi Jawa Barat, sudah mengarah ke jenis virus Omicron.

 "Pemeriksaan tersebut probable Omicron karena memerlukan sekali lagi tahapan pemeriksaan yang disesuaikan dengan genomnya," katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (15/2/2022).

Kendati karakter virus Omicron tidak seberbahaya Delta, dr Andi menyarankan agar masyarakat tetap mematuhi prokes sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran.

 "Karena untuk tingkat kecepatan penyebarannya diduga bisa enam kali lipat dari virus Delta," paparnya.

Selain prokes, dr Andi juga mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster agar bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya di tengah pandemi yang belum berkesudahan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES