Ketumnya Diserang, Ansor Malang Pasang Badan Instruksikan Patroli Siber

TIMESINDONESIA, MALANG – Eskalasi polemik terkait Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang juga Ketum PP GP Ansor, terkait penertiban penggunaan pengeras suara mulai menuai respos. Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Fathurrozi siap pasang badan dan menginstruksikan jajaran kader dibawah komandonya untuk melakukan patroli siber.
’’Bila mendapati temuan postingan sosial media yang dinilai memelintir fakta, maka kader Ansor harus segera melakukan report postingan itu,’’ ujar pria yang karib disapa Gus Rozi, Senin (28/2/2022).
Advertisement
Polemik makin memanas setelah pernyataan Menag itu dianggap menganalogikan kebisingan suara Toa dengan kebisingan suara anjing dan truk.
Meski telah menjelaskan kepada publik maksud ucapannya tersebut. Namun masih banyak pihak yang menuntut Menag bertanggungjawab dan bahkan mundur dari jabatannya. Beberapa orang bahkan telah melaporkan Menag ke polisi.
Rozi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima video utuh terkait pernyatan Yaqut. Dan dia menilai tidak ada yang salah dengan penyataan itu. Apalagi aturan pembatasan suara Toa sebenarnya sudah ada sejak berpuluh tahun lalu.
Pria yang juga menjabat Kepala Sekolah itu menduga ada pihak yang ingin memanfaatkan framing isu ini untuk membuat gaduh.
“Kita sudah memetakan kelompok-kelompok mana yang ingin memanfaatkan momen ini untuk membuat gaduh melalui framing seolah-olah Gus Yaqut menistakan agama,’’ kata Rozi.
Dengan patroli siber, kata Gus Rozi, dapat diketahui bahwa banyak postingan yang substansinya malah melebar dan keluar dari konteks. Kegaduhan muncul justru bukan karena statement Gus Yaqut. Tetapi, karena dipelintir dan diframing melalui media sosial.
’’Sebenarnya, pernyataan beliau sudah jelas dan gamblang, bahwa ada kebisingan dari pengeras suara dan kebisingan suara anjing. Kata kuncinya ada pada ukuran desibel suaranya bukan sumber suara,’’ ujarnya.
Gus Rozi menampik tuduhan, bahwa Gus Yaqut telah menistakan agama Islam. Dia menyatakan, jika ada pihak yang ingin terus mengganggu Menag sekaligus Ketua Umum Ansor Pusat tersebut, kader Ansor di semua tempat memastikan siap membela.
Apalagi, pola yang digunakan selama ini sama. Mencari-cari kesalahan dan mengkait-kaitkan dengan penistaan agama. ‘’Mereka itu jika dapat momentum selalu bergerak dengan cepat. "Ketua kita diserang, ketua kita disakiti, maka tidak ada pilihan bagi kita seluruh kader Ansor, hanya satu kata lawan," tegasnya.
Gus Rozi juga mengajak masyarakat untuk lebih jernih melihat konteks pernyataan Gus Yaqut tersebut. Jangan sampai kesalahan penafsiran akan menyebabkan kegaduhan.
“Karena Ansor adalah benteng toleransi terakhir, dan kebetulan Ketumnya bertugas sebagai Menteri Agama, pastinya pola-pola seperti ini akan terus berpotensi muncul dari pihak yang tidak ingin Indonesia berbhinneka dan damai. Cabang GP Ansor Malang akan melakukan perlawanan dan patroli siber,’’ tegasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |