Peristiwa Daerah

Andreas Harsono: Tugas Jurnalisme Tidak Selesai Dengan Berita

Senin, 28 Februari 2022 - 20:22 | 33.65k
Bupati Baddrut Tamam (nomor dua dari kiri) sebagai pemantik stadium general pers bertempat di Kantor Diskominfo Pamekasan.(Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Bupati Baddrut Tamam (nomor dua dari kiri) sebagai pemantik stadium general pers bertempat di Kantor Diskominfo Pamekasan.(Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PAMEKASANAndreas Harsono, wartawan dari Yayasan Pantau menegaskan tugas jurnalisme tidak selesai dengan berita.

Penyampaian tersebut disampaikan Andreas Harsono dalam acara stadium general pers yang diadakan Forum Wartawan Pamekasan (FWP) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan. Senin (28/2/2022).

Advertisement

Dalam acara tersebut menghadirkan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sebagai pemantik interaksi insan pers di Pamekasan dan Andreas Harsono, wartawan dari Yayasan Pantau sebagi pembicara utama yang mengupas topik, “Jurnalisme Tidak Selesai dengan Berita.” 

Andreas Harsono menyebutkan bahwa mulai dari sejarah, perkembangan dan kondisi pers punya kedudukan penting membentuk mutu kehidupan masyarakat. Dia menyebut bahwa pers berperan sebagai pembentuk khayalan tentang Negara dan bangsa. 

”Semakin bermutu jurnalismenya, maka semakin bermutu masyarakat, bangsa dan negaranya,” katanya.

Dia mencontohkan, eks presiden Amerika Donald Trump tidak terpilih lagi ke periode kedua berkat pers di Amerika. Dimana, pers berperan mengungkap fakta-fakta tentang kekuasaan Trump yang buruk. 

”Trump tidak terpilih lagi karena peran jurnalisme di Amerika, mereka bisa mendidik publik bahwa Trump sering berbohong dan juga diduga tidak bayar pajak,” katanya.

Penulis buku Agama Saya adalah Jurnalisme itu membahas pers dari hulu ke hilir secara singkat di forum Stadium General virtual tersebut. 

”Jadi, mutu jurnalisme, akan menunjang mutu negara dan bangsa, tidak hanya selesai di berita tentunya,” urainya.

Sementara Bupati Pamekasan menuturkan bahwa ruang atau forum yang berisi kegiatan transfer of knowledge itu sangat penting. Dia menyebut, diskusi yang digelar FWP ini adalah kegiatan bernutrisi. ”Untuk itu saya hadir, karena ini kegiatan yang menambah pengetahuan,” terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES