Peristiwa Daerah

IMM Gelar Aksi Solidaritas Masyarakat Wadas di Polres Tasikmalaya 

Rabu, 02 Maret 2022 - 15:59 | 46.71k
Sebuah spanduk bertuliskan Kami Merah Kami Marah dibentangkan beberapa mahasiswa di depan Mapolres Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (2)3/22) siang (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 
Sebuah spanduk bertuliskan Kami Merah Kami Marah dibentangkan beberapa mahasiswa di depan Mapolres Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (2)3/22) siang (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Puluhan mahasiswa yang tergabung Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Aksi Solidaritas Masyarakat Wadas di Mako Polres Tasikmalaya, Rabu (2/3/2022) siang.

Puluhan mahasiswa yang datang sekitar pukul 12.00 WIB ke Mapolres Tasikmalaya meminta kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia, agar sejatinya pihak kepolisian merupakan alat negara yang berfungsi memelihara ketertiban masyarakat, serta menegakkan hukum serta norma di masyarakat.

Advertisement

Selain para mahasiswa meminta pihak kepolisian pun harus memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat sesuai UU No. 2 Tahun 2002 pasal 13 ayat 1-3.

Koordinator aksi yang juga selaku Ketua PC IMM Kabupaten Tasikmalaya Harris Aufa Syah Alam dihadapan aparat kepolisian meminta agar dalam menjalankan tugasnya kepolisian harus mengedepankan hak asasi manusia dan tidak boleh menggunakan kekerasan  sesuai Perkapolri 8/2009 Pasal 10.

"Tindakan represif dan intimidatif yang dilakukan institusi kepolisian jelas sudah mencemooh nilai-nilai demokrasi kita. Sudah berulang kali rakyat harus meregang nyawa karena bersuara. Maka IMM hadir untuk mengingatkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan mulai luntur di negeri ini,"ungkapnya kepada TIMES Indonesia

Ia juga meminta agar anggota polisi tidak melakukan penghukuman dan tindakan fisik yang tidak berdasarkan hukum (corporal punishment) menggunakan kekerasan berlebihan sesuai Perkapolri 8/2009 Pasal 11).

Pengepungan masyarakat Wadas, Purwerejo, Jawa Tengah yang menyuarakan aspirasi dalam menolak adanya tambang andesit di desa mereka, menurutnya bukanlah kejadian pertama

Juga penembakan pada aksi unjuk rasa menolak izin usaha pertambangan oleh PT. Trio Kencana yang berlokasi di Paringi Moutong, Sulawesi Tengah menewaskan Erfaldi, salah seorang putra bangsa yang menggunakan hak politiknya untuk mengemukakan pendapat di muka publik.

"Masih segar di ingatan kita terkhusus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di mana dua kader terbaik IMM, Immawan Randy dan Immawan Yususf Kardawi harus meregang nyawa saat menggelar aksi di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara, pada 25 September 2019 silam, korban tewas setelah tertembak di dada sebelah kanan," ungkapnya

Beberapa tragedi diatas sudah cukup memberi gambaran pada kita semua bahwa polisi  acap kali menggunakan tindak represif dalam mengawal aksi unjuk rasa.  Tindakan aparat kepolisian yang demikian jelas sudah menyalahi hukum dan merobek nilai-nilai demokrasi dalam Negara Indonesia. 

Dalam kesempatan aksi solidaritas masyarakat Wadas tersebut Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya menyatakan sikap :

  1. Mengutuk keras peristiwa pembunuhan aktifis Erfaldi di Sulawesi Tengah.
  2. Mengecam segala tindakan represif oleh aparat Kepolisian Polda Jateng pada masyarakat Wadas, Purwerejo.

Selain itu Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya juga memberikan beberapa tuntutan, diantaranya menuntut hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku penembakan dan keterbukaan informasi kepada publik terkait penyelesaian kasus tersebut.

Kepada aparat kepolisian terkhusus di Kabupaten Tasikmalaya untuk menggunakan pendekatan humanis, dialogis, dan tidak intimidatif dalam mengawal aksi unjuk rasa. "Dan menuntut aparat kepolisian menjamin nilai-nilai hak asasi manusia dan demokrasi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya,"pungkas koordinator aksi IMM itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES