Bupati Bandung Nginap di Rumah Warga yang Mau Dibedah

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna kembali melaksanakan program Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di Kampung Legok Bedo 3 RT 03/RW 14 Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.
Program Bunga Desa itu merupakan kegiatan unggulan Bupati Bandung dalam rangka lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Dalam program ini bupati pun menginap di rumah warga yang kondisinya sudah kurang layak ditinggali.
Advertisement
Kehadiran orang nomor satu di tengah-tengah warga Kampung Legok Bedo tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi, bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat.
Melalui program Bunga Desa itu, Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna itu bisa melihat langsung secara konkrit kondisi sosial masyarakat, termasuk ekonomi dan kesehariannya.
Hadirnya Bupati Bandung disambut oleh warga sekitar, di antaranya pemilik rumah pasangan suami istri Dedi beserta istrinya Ny Susi, warga Kampung Legok Bedo.
Rumah milik pasangan suami istri yang ditempati Bupati Dadang Supriatna untuk menginap selama satu malam, dari hari Jumat sampai Sabtu. "Abdi ngiring mondok sawengi di bumi ieu (Saya ikut nginap di rumah ini semalam)," ucap bupati saat meminta izin ke pemilik rumah, Sabtu (5/3/2022).
"Bumina oge butut Pak, bade rugrug (rumahnya juga jelek Pak, mau rubuh)," timpal Susi kepada bupati yang didampingi istrinya, Emma Dety Supriatna.
Lantas Bupati Dadang Supriatna pun menjanjikan rumah milik Dedi dan Susi itu akan direnovasi. "Engke rumahna bade dibedah," ucap Kang DS, sapaan bupati, sembari disambut terima kasih oleh Dedi beserta Susi.
Kang DS beserta istrinya pun mengajak Dedi dan Susi berbincang santai sambil menikmati air teh hangat. Keakraban Kang DS bersama warganya sangat terlihat.
Kang DS pun sempat bertanya kepada pasangan suami-istri tersebut, terkait dengan pekerjaannya sehari-hari sebagai petani. Pasangan suami istri ini mengaku sebagai buruh tani, dengan menyewa lahan milik orang lain. Biaya sewanya Rp 50.000/patok, setiap patoknya 25 tumbak (14 meter persegi/tumbak).
Rumah pasutri Dedi dan Susi, yang ditempati Kang DS untuk menginap semalam itu, mungkin rumah yang paling jelek di kampung itu, karena sudah termakan usia.
Dinding rumahnya yang terbuat dari bilik bambu sudah terlihat lusuh, cat putihnya sudah terkelupas.
Lantai rumahnya pun terbuat dari papan, yang sudah termakan usia. Atap rumahnya pun terbuat dari bilik bambu, dengan kondisi yang sudah keropos. Sehingga rumah yang diperkirakan sudah berusia puluhan tahun itu sudah waktunya untuk dibedah melalui program Bunga Desa.
Program Bunga Desa Bupati Bandung dilaksanakan setiap dua minggu sekali, setelah sebelumnya melaksanakan program Bunga Desa di Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang, Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung, Desa Girimekar Kecamatan Pacet, dan di Kecamatan Pangalengan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |