Ketua LBH Ansor Ngawi: Orang Tua Korban Perundungan Minta Keadilan

TIMESINDONESIA, NGAWI – Orang tua siswi korban perundungan di Kabupaten Ngawi meminta keadilan atas kasus tersebut. Hal itu sebagaimana yang dikatakan Ketua LBH Ansor Ngawi, Joko Suwarno, SH, yang mendampingi korban pada kasus tersebut, Jumat (11/3/2022).
Joko mengatakan, pasangan S dan AS, orang tua NE (15) siswi SMP N 3 Ngrambe yang menjadi korban perundungan berharap adanya pertanggungjawaban dari orang tua pelaku dan pihak sekolah.
Advertisement
"Orang tua korban, menginginkan adanya pertanggungjawaban dari pihak keluarga pelaku dan pihak sekolah, untuk memberikan keadilan bagi orang tua korban," katanya kepada TIMES INDONESIA.
Joko Suwarno ketua LBH Ansor Ngawi, saat memberikan keterangan. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Orang tua NE berharap adanya pertanggungjawaban baik moril maupun materil. Sebab selama ini untuk pengobatan dan pemulihan NE, kedua orang tua itu yang menanggung biayanya.
"Selama ini kedua orang tua korban berjuang sendirian, untuk pengobatan NE, dan untuk rujukan atau lainnya," katanya.
Sebelumnya, kasus perundungan yang dialami NE, siswi SMP N 3 Ngrambe mencuat ke permukaan. NE mengalami tindakan yang tidak menyenangkan dari 7 siswi, teman sekelasnya.
Para pelaku kerap memaksa korban untuk membelikan jajan. Baik makanan dan minuman. Selain itu, korban juga dijadikan layaknya ojek antar jemput oleh para pelaku.
Korban yang saat ini duduk di bangku SMP kelas IX mengalami perundungan dari kelas VII. Akibatnya, korban mengalami depresi dan beberapa kali harus dirawat di rumah sakit.
"Korban juga disekap dalam kamar mandi saat tidak memberikan uang kepada para pelaku," papar Joko Suwarno, ketua LBH Ansor Ngawi yang mendampingi korban perundungan pelajar di Ngawi.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |